Berbahagialah dan Terus Berpikiran Positif Tuk Kuatkan Imun Tubuh

Ilustrasi zodiak paling mudah temukan bahagia | Pexels
AKURAT.CO Pandemi sudah berlangsung selama kurang lebih 9 bulan di Indonesia, namun tak kunjung terlihat ujungnya. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) di website resminya, dari 1.552 orang, 64.3 persen di antaranya memiliki permasalahan psikologis akibat adanya COVID-19.
Bila dibandingkan ketika Maret saat penyakit tersebut baru mulai tersebar di Indonesia, keadaan masyarakat pada November mungkin tampak lebih tenang. Hal ini bukan diakibatkan karena masyarakat tidak lagi takut pada virus corona, melainkan masyarakat mulai beradaptasi.
“Ketika kasus COVID-19 dulu masuk, manusia cenderung menyangkal, mengalami shock, tidak terima. Tapi lama-lama dia bisa beradaptasi, bisa menerima,” kata Dr. dr. Taufiq Pasiak MKes MPd, pembicara dalam acara Upaya Meningkatkan Imunitas di Tengah Pandemi Covid-19 yang diselenggarakan oleh Jurnalis Peduli Kesehatan Masyarakat (JPKM).
baca juga:
Jika sebelumnya masyarakat cemas karena adanya pandemi, saat ini masyarakat cenderung mengalami cemas karena tidak tahu bagaimana keadaan kehidupan ke depannya yang tentu saja akan sangat jauh berbeda. Jadi kecemasan ini bukan menghilang, melainkan respons kita terhadap kecemasan ini yang berubah.
Taufiq menuturkan bahwa otak memiliki tiga fungsi yang spesifik, yaitu mengambil hikmah, merencanakan masa depan, dan pengelolaan waktu. Akibat adanya tiga fungsi ini, manusia jadi mampu memproses dan memahami segala yang ada di sekitarnya, termasuk memahami mengenai pandemi yang terjadi.
“Otak kita tidak bisa membedakan kejadian yang benar-benar terjadi atau imajinatif. Kita membayangkan hal yang buruk aja, kinerja tubuh kita langsung akan meningkat merasakan emosi di dalamnya,” jelas Taufiq.
Oleh karena itu, kita harus bisa memberikan pikiran dan sugesti yang baik dalam menghadapi pandemi ini. Sebab meski hanya berpikir mengenai ketakutan dan kecemasan berlebihan mengenai COVID-19, otak bisa menerimanya sebagai hal yang benar dan dipercaya. Efeknya bukannya menjadi lebih tenang, pikiran pun akan menjadi lebih kalut dan hal-hal yang tidak diinginkan bisa saja terjadi.
Jadi, daripada berfokus pada ketakutan yang membawa pikiran negatif, sebaiknya berfokus dalam membentuk atmosfer menyenangkan di dalam rumah, menjaga pola hidup yang sehat dan teratur, serta melakukan kegiatan-kegiatan baru yang membuat diri lebih bahagia. Dengan begitu, imunitas tubuh pun akan meningkat seiring dengan pikiran yang hanya berfokus pada kebahagiaan.