Jaga Jarak Fisik di Pesawat Kelak Membuat Biaya Penerbangan Jauh Lebih Mahal
Wabah Corona

Ekspresi pramugari saat hanya membawa satu penumpang dalam penerbangan Washington menuju New Orleans di Washington, Amerika Serikat, Jumat (3/4/2020). Maskapai di Amerika Serikat harus menghadapi penurunan jumlah penumpang secara drastis akibat virus corona. Kendati demikian, mereka tetap perlu mengudara. Salah satunya ialah maskapai American Airlines Group Inc yang tetap terbang meski hanya membawa satu penumpang. | REUTERS/Carlos Barria
AKURAT.CO, Karena belum adanya vaksin dan obat untuk melawan virus Corona, masyarakat dunia harus memulai tatanan hidup baru untuk rutin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, memakai masker, hingga menjaga jarak fisik saat harus bepergian ke luar rumah.
Selain itu, protokol kesehatan berupa pengecekan suhu tubuh dan penggunaan masker wajah akan menjadi pemandangan umum di setiap bandara, yang akan dirasakan setiap traveler demi mengurangi penyebaran virus Corona kepada orang baru.
baca juga:
Terkait aturan menjaga jarak fisik atau physical distancing, hal itu bisa membuat biaya penerbangan akan lebih mahal, jelas kepala bandara Dubai, dikutip AkuratTravel dari AlArabiya.
Di seluruh dunia, pihak pemerintah, bandara dan maskapai penerbangan telah mempertimbangkan langkah-langkah keamanan sementara untuk memulai kembali perjalanan udara, termasuk pemeriksaan suhu wajib, memakai masker wajah, dan memisahkan penumpang.
"Kami harus mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk melindungi masyarakat yang bepergian dan staf kami," kata Kepala Eksekutif Bandara Dubai, Paul Griffiths.
Meskipun tidak jelas kapan penerbangan normal seperti biasanya akan dimulai kembali, langkah-langkah keselamatan sementara harus diterapkan ketika penerbangan dilanjutkan. Tetapi, Griffiths memperingatkan aturan menjaga jarak fisik pada akhirnya akan membatasi pertumbuhan karena permintaan melambung.
"Kita tidak akan bisa beroperasi apabila penumpang duduk berdekatan dengan kapasitas desain asli pesawat yang ada sekarang. Kita harus menjaga jarak sosial,” sambung Griffiths.
Dubai International Airport, UAE, yang merupakan pusat maskapai penerbangan Emirates, memiliki pesawat Airbus A380 dengan kapasitas lebih dari 600 penumpang sebelum virus memaksa bandara itu menghentikan penerbangan.
Menjaga jarak fisik sudah pasti dapat meningkatkan tarif penerbangan seseorang, jika setiap maskapai dibatasi untuk menjual tiket lebih sedikit untuk menjaga beberapa kursi kosong.
"Sebelum vaksin dan obat untuk virus Corona ditemukan, langkah-langkah yang mengurangi risiko penularan di dalam penerbangan perlu ditegakkan," pungkas Griffiths.[]