AKURAT.CO Mantan Wakaden B Biro Paminal Propam Polri, Arif Rahman Arifin, mengaku sempat dimarahi bahkan disebut apatis oleh Ferdy Sambo.
Mulanya, Arif Rahman mengatakan jika dirinya datang ke rumah dinas Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 9 Juli 2022 atau satu hari setelah kejadian penembakan Brigadir J.
"Beliau nanya, kamu ke mana dari kemarin? Kamu enggak tahu kejadian di sini? Saya bilang siap, belum tahu, baru tahu hari ini. Beliau sampaikan apatis, (dijawab) siap salah. Kemudian saya bergeser dari tempat berdiri ke taman," paparnya di Pengadilan Negeri Jaksel, Senin (28/11/2022).
baca juga:
Usai disebut apatis, Arif Rahman mengaku hanya terdiam saat itu. Dia kemudian bergeser ke taman dari lokasi awal tempatnya berdiri.
"Kemudian saya bergeser dari tempat berdiri ke taman," katanya.
Setelah bergeser ke taman, Arif Rahman mengaku diperintahkan Sambo untuk menuju Mapolres Jaksel.
"Kemudian saya diperintahkan oleh Pak Ferdy untuk berangkat ke Polres Selatan. Perintahnya untuk koordinasi dengan penyidik PPA, agar malam itu juga ibu bisa diperiksa di rumah," jelasnya.
"Gimana perintahnya?" tanya Hakim.
"Kamu koordinasi dengan Polres Jakarta Selatan, upayakan malam ini ibu diperiksa di rumah," jawab Arif Rahman menirukan perkataan Sambo.
Setelah berbuka puasa, Arif Rahman langsung menuju ke Mapolres Jaksel. Dia datang bersama Kompol Chuck Putranto.
"Saudara pamit mau buka puasa. Apa yang disampaikan FS?" tanya Hakim lagi.
"Dia bilang segera. Malamnya saya ke Polres ikuti perintah beliau," lanjut Arif Rahman.
"Sama siapa?" lanjut Hakim.
"Dari jalan saya telepon Kompol Chuck untuk temani saya ke selatan," kata Arif Rahman yang berpangkat terakhir AKBP.
