
AKURAT.CO, Buat kamu yang ngikutin serial The Last Of Us, pasti tahu bahwa zombie tersebut dipicu jamur Cordyceps. Jamur tersebut memang ada dan sebagian besar ada di kawasan Asia.
Di serial tersebut, jamur Cordyceps menyebabkan mutasi yang membuat manusia berubah jadi zombie.
Jamur Cordyceps pertama kali ditemukan pada tahun 1859 oleh seorang naturalis asal Inggris bernama Alfred Russel Wallace di hutan Indonesia dan Amerika Selatan. Jamur tersebut banyak ditemukan di kawasan hutan tropis yang mempunyai temperatur lembab.
baca juga:
Jamur itu mempunyai 400 spesies dan tersebar di seluruh dunia, dan kebanyakan ditemui di Nepal, China, Jepang, Korea, Vietnam, Thailand dan Bhutan.
Jamur tersebut bisa menginfeksi serangga karena sifatnya yang mirip parasit. Serangga yang terinfeksi akan menunjukkan perilaku aneh dan menyerang serangga lain, seolah jamur Cordyceps mengendalikan pikiran dan fungsi motoriknya.
Ketika sudah cukup besar, jamur itu akan membunuh inangnya lalu menyebarkan spora dan menginfeksi serangga lain hingga akhirnya berperilaku serupa. Mirip seperti penggambaran zombie di kultur pop.
Berbeda dengan versi di serial The Last Of Us, di dunia nyata jamur Cordyceps tidak bisa menginfeksi manusia. Pasalnya jamur tersebut tidak bisa hidup dengan suhu di atas 26 derajat celcius.
Meski begitu, perubahan iklim mungkin bisa mendorong proses evolusi jamur hingga bisa bertahan dengan suhu tubuh manusia. Jikalaupun terjadi, hal tersebut akan memicu waktu yang cukup lama mengingat proses evolusi yang memakan waktu tidak sebentar.
Manfaat Menarik Jamur Cordyceps
1. Senjata rahasia para atlet
Jamur Cordyceps pertama kali mendapat perhatian orang-orang zaman dahulu, karena mereka mengamati kekuatan dan daya tahan hewan yang meningkat setelah mengonsumsi jamur ini.
Saat ini, Cordyceps dikenal sebagai 'jamur atlet' karena dapat meningkatkan suplai ATP tubuh.
Adenosine triphosphate (ATP) adalah zat kimia yang dikenal sebagai mata uang energi sel yang bertanggung jawab untuk menyimpan dan mentransfer energi dalam sel.
2. Pembunuh larva serangga
Jamur Cordyceps sinensis terbentuk ketika jamur menyerang larva serangga, menginfeksinya dengan spora selama musim gugur dan kemudian berkembang selama musim dingin. Saat musim semi tiba, jamur akan membunuh serangga yang akan tumbuh melalui rongga mulut mereka, tumbuh dan menghasilkan buah yang panjang dan ramping.
3. Cocok untuk diet harian
Tubuh buah jamur Cordyceps ini aman dimakan mentah atau dimasak. Menariknya, tidak seperti sayuran memasak jamur ini tidak mengurangi nilai gizinya, dan rasanya jauh lebih enak daripada jamur mentah.
Jamur ini sangat cocok dengan sebagian besar hidangan karena mudah menyatu dengan hampir semua rasa, sekaligus memberikan tambahan nutrisi pada makanan.
4. Mencegah banyak penyakit
Jamur Cordyceps dikenal memiliki kemampuan untuk mengontrol respon sistem kekebalan tubuh dan juga memiliki kemampuan untuk mengontrol respon. Jamur ini memiliki kemampuan untuk mengurangi batuk, asma, serta penyakit bronkial lainnya.
5. Mencegah kanker
Berbagai peneliti mengatakan bahwa jamur Cordyceps memiliki kemampuan untuk memicu apoptosis (kematian sel) pada sel kanker payudara, sel kanker usus besar dan sel leukemia. Hasil serupa telah terlihat dengan sel kanker paru-paru.
Meskipun jamur Cordyceps sebagian besar dianggap aman untuk penggunaan jangka pendek dan jangka panjang, selalu ada pengecualian untuk segala hal dalam hidup. Berikut adalah beberapa orang yang harus menghindari jamur Cordyceps.
- Orang yang menggunakan obat diabetes. Karena menghindari penggunaan suplemen Cordyceps dan penggunaan gabungan dapat menyebabkan hipoglikemia (penurunan gula darah secara tiba-tiba).
- Orang dengan gangguan pendarahan. Hal ini karena ada penggunaan Cordyceps dapat menyebabkan risiko pendarahan atau mudah memar.
- Menjalai operasi. Penting untuk berhenti mengonsumsi Cordyceps setidaknya 2 minggu sebelum operasi, jika tidak akan ada risiko pendarahan yang berlebihan.
- Mengalami mulut kering, mual atau diare setelah mengonsumsi Cordyceps, ini adalah efek samping ringan yang biasanya berlalu tanpa intervensi. Jika gejala berlanjut, hentikan penggunaan si jamur Cordyceps.