AKURAT.CO ERP merupakan penerapan jalan berbayar yang berbasis sistem elektronik. Tujuan penerapan ini adalah untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di sejumlah ruas jalan.
Sistem yang digunakan ERP di Jakarta adalah menggunakan monitor electronic serta on-board unit yang nantinya akan terpasang pada kendaraan. Dengan sistem itu maka setiap kendaraan yang melewati kawasan ERP akan terdeteksi.
Mengutip dari berbagai sumber, Kamis (26/1/2023), inilah hal-hal yang berkaitan dengan sistem ERP di Jakarta yang akan diterapkan.
baca juga:
1. Cara kerja ERP
Serupa dengan jalan tol, ERP mematok biaya tertentu kepada pengguna jalan. Tarif sekali melintas yang telah ditentukan itu nantinya dikirimkan ke IU sehingga pengguna jalan dapat membayar dengan cara memindai kartu elektronik (smart card) yang di dalam smart card tersebut sudah berisi saldo.
Setiap kendaraan berjenis mobil,motor, atau bus akan memiliki tipe IU dengan kode warna yang berbeda. Lalu ada gerbang ERP yang dilengkapi dengan beberapa alat seperti antena komunikasi, kamera pengawas pelanggaran dan detektor kendaraan. Sebagai infrastruktur utama akan ada control centre yang melengkapi ERP di Jakarta.
Control centre adalah server yang berfungsi untuk memantau para pengendara, mengatur periode waktu melintas seluruh gerbang ERP, serta memproses transaksi pembayaran biaya saat melintas jalan.
2. Rencana tarif kendaraan
sampai saat ini rencana besaran nominal tarif ERP adalah Rp5.000 sampai Rp19.000 sekali melintas. Tarif ini sedang menjadi perdebatan di kalangan masyarakat.
3. Sebaran jalan yang akan diterapkan ERP
Beberapa kriteria mengapa jalan akan diterapkan ERP, jalan yang memiliki tingkat kepadatan atau perbandingan jumlah atau volume lalu lintas kendaraan bermotor dengan kapasitas jalan terhadap satu jalur sama atau lebih besar dari 0,7 pada jam sibuk.
Terdapat 25 jalan di Jakarta yang nantinya akan berlaku sistem jalan berbayar atau ERP.