
AKURAT.CO Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan bahwa pemerintah Indonesia sama sekali tidak anti kepada merek asing, malah pemerintah Indonesia sendiri membuka pintu kepada negara lain untuk berinvestasi di Indonesia.
Hal ini juga dikaitkan dengan investasi asing yang datang ke Indonesia juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus perekonomian Indonesia.
"Kita tidak anti berkolaborasi dengan banyak negara, Jepang, Spanyol, Ukraina ataupun para sahabat dari Malaysia. Tetapi Indonesia ketika menjadi pusat pertumbuhan yang pertanyaannya apa yang didapatkan juga untuk bangsa Indonesia dan rakyat Indonesia. Memang terlepas dari dinamika pertumbuhan ekonomi yang sangat bagus," katanya di Indonesia Retail Summit 2022 di Jakarta pada Senin (15/8/2022).
baca juga:
Erick juga menambahkan bahwa pemerintah juga tidak anti pada para pelaku usaha yang besar, namun ia juga menjelaskan bahwa pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) sepatutnya juga didorong untuk berkembang.
"Kita tidak anti yang besar, sama ketika saya instrospeksi mengenai BUMN yang dianggap menara gading. Sinergitas BUMN justru menjadi kuku yang tajam mematikan para pengusaha. Di situlah saya bongkar bagaimana BUMN harus membangun ekosistem yang win-win yang saling menang dengan para pengusaha swasta, terutama pengusaha kecil dengan menengah dan juga para negara sahabat," tegas Erick.
Sehingga mantan ketua pelaksana Asian Games 2018 ini mengatakan bahwa tidak hanya pimpinan BUMN saja yang akan merangkul UMKM untuk berkembang, namun para pengusaha juga sepatutnya membantu untuk menciptakan lapangan kerja baru, yang mana diketahui Indonesia mempunyai bonus demografi angkatan masa kerja di bawah usia 35 tahun pada momen itu sebesar 55 persen.
BUMN juga dikenal untuk mendukung UMKM dalam bidang pendanaan serta pendampingan, yang juga UMKM tersebut perlu akses pasar perlu di arahkan pula.
"Tentu perlunya akses pasar yang lebih penting para sahabat pengusaha baik di ritel ataupun di Kadin yang juga nanti kita perlu berkolaborasi dan bukti-buktinya sudah ada ketika kita sama-sama mau mendorong saat Covid-19," tutur Erick.