BEI dan OJK Tak Tahu Kapan Lion Air Mau IPO

Pesawat maskapai Lion Air bersiap mendarat di kawasan terminal 3 yang juga dalam pengerjaan proyek runway dan taxiway, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (21/6). Pembangunan runway ketiga ini membutuhkan tanah seluas 216 hektare di mana seluas 49 hektare sudah dimiliki PT Angkasa Pura II selaku operator Bandara Soekarno-Hatta. Runway ketiga memiliki dimensi 3.000 x 60 m2 dan membutuhkan investasi sekitar Rp 1,7 triliun khusus untuk konstruksi. Adanya runway ketiga ini akan membuat pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta bisa mendukung mencapai sekitar 120 pergerakan per jam, dari saat ini 81 pergerakan. | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih belum mengetahui kapan PT Lion Mentari Airline atau Lion Air Group melakukan pencatatan perdana (IPO). Meskipun begitu, mereka menyatakan bahwa kemungkinan Lion Air membatalkan IPO-nya tahun ini.
"Ditunda mungkin. Saya gak ngerti mungkin mereka menunda atau gimana," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen di gedung BEI, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Direktur utama BEI Inarno Djajadi lebih menyerahkan keputusan IPO kepada penjamin emisi dan perusahaan tersebut.
baca juga:
"Saya tidak tahu, keputusan timingnya bukan di kita keputusan timing ada di underwriter emitennya dan perusahaan terkait kapan yang pas Lion itu go public," kata Inarno.
Perusahaan besar yang ingin mencatatkan dirinya di BEI bukan Lion Air sendiri, terdapat perusahaan lain yaitu Softex dan Uni-Charm yang kemungkinan batal IPO tahun ini.
"Mereka sudah mempersiapkan waktu tetapi keputusan timing yang tepat itu pasti di mereka dan Insurance Broking Accounts (IBA) underwriter nya akan menentukan yang tepat," kata Inarno.
"Kalau memang sekiranya kondisi luarnya sedang bergejolak saat ini, ga pas ya pasti akan diundur, ya keputusan bisnis itu aja," tambahnya.[]