Hanya Dipengaruhi Faktor Teknikal, Seberapa 'Canggih' IHSG Untuk Rebound?

Seorang karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (8/8/2018). Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG turun tipis 1,12 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.100,003. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG berbalik arah dan menguat 8,702 poin atau 0,14 persen ke posisi 6.109,833. | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan Senin (18/11/2019) melemah 0,48% atau 29,46 poin ke 6152,09.
Sejumlah 164 saham menguat, 249 saham lesu, dan 140 saham stagnan. Asing membukukan pembelian bersih hingga Rp204,89 miliar.
Saham teratas yang paling menguat dari kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 adalah Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 5,88% ke Rp2.070 per lembar saham. Saham yang paling melemah adalah Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 3,08% ke Rp300.
baca juga:
Secara umum, saham teruntung adalah Bank Rakyat Negara Tbk (BBRI) naik 1,7% ke Rp4.190 per lembar saham. Saham terlesunya adalah Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) turun 25% ke Rp480.
Adapun hingga sejauh ini Selasa (20/11/2019), IHSG menguat 0,01% atau 0,340 poin ke level 6.152,430.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai penguatan IHSG tanpa didorong oleh sentimen apapun, yang berarti hanya faktor teknikal.
"IHSG nampaknya tidak ada sentimen yang dominan, faktor teknikal aja menurut saya," kata William kepada Akurat.co, Selasa (19/11/2019).
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony pun menilai penguatan IHSG hanya didorong oleh faktor teknikal.
"Teknikal rebound saja," kata Chris.[]