Kebijakan DP 0% Diramal Dongkrak Permintaan Rumah di Kota-kota Besar

Suasana pembangunan perumahan di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (7/4/2020). Berdasarkan survey pasar sekunder yang dilakukan oleh Indonesia Property Watch (IPW) pada triwulan pertama-2020, pergerakan harga perumahan di pasar sekunder cenderung melambat akibat penyebaran virus Corona (COVID-19). Hal ini diperkirakan akan terus berdampak pada pergerakan harga di triwulan berikutnya. | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO Kebijakan uang muka atau down payment (DP) 0 (nol) persen kemungkinan akan menyebabkan peningkatan permintaan atau demand rumah di sejumlah kota-kota besar seperti Jabodetabek hingga Manado.
"Sebetulnya kalau dikatakan apakah akan tersegmentasi di beberapa wilayah menurut saya saat ini memang dari sisi demand itu sendiri yakni kawasan Jabodetabek masih menempati peringkat pertama," ujar Country Manager Rumah123.com Maria Herawati Manik dalam seminar daring di Jakarta, Rabu (24/2/2021).
Selain itu, Maria juga menambahkan, penyebaran peningkatan demand tersebut kemudian diikuti oleh kota-kota selanjutnya, antara lain Bandung, Surabaya, Makassar, Manado, dan beberapa wilayah lainnya sampai dengan Jawa Tengah.
baca juga:
Ia menerangkan, peningkatan permintaan terhadap rumah akibat DP 0 persen memang akan cenderung terkonsentrasi. Jika untuk penyebarannya, kembali lagi pada tipe properti dan permintaannya itu sendiri, baik dari segi harga yang ditawarkan bergantung pada pasokan yang diberikan.
"Dengan demikian saya tidak bisa mengatakan bahwa itu hanya terkonsentrasi di satu wilayah, tapi kemungkinan penyebaran peningkatan demand tersebut akibat DP 0 persen apakah akan sangat merata di semua wilayah kemungkinan tidak," kata Maria dilansir dari Antara.
Dengan demikian, kata Maria, konsentrasinya masih terdapat di beberapa kota besar di Indonesia yang mana selama ini merupakan konsumen database di Rumah123.com.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia atau Arebi Lukas Bong, sebenarnya properti itu tergantung pada populasi penduduk sehingga demand rumah akan tinggi kalau populasinya tinggi.
Kawasan Jabodetabek merupakan wilayah dengan jumlah populasi yang luar biasa, dan kemudian diikuti oleh beberapa kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Makasar, dan kota-kota besar lainnya.
"Memang kalau di wilayah-wilayah dengan populasi yang tinggi maka peningkatan demand rumah akibat DP 0 persen akan terkonsentrasi di sana," kata Lukas Bong. []