IHSG Masih Ngegas, Aksi Beli Investor Asing Sempat Sentuh Rp533,73 Miliar

Pekerja melintas di sekitar layar pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (30/10/2018). Saham perusahaan penerbangan raksasa Boeing turun sekitar 6,6 persen yang terburuk sejak Februari 2016. Setelah salah satu pesawat pabrikannya yang dibawa maskapai Lion Air terjatuh di kawasan Karawang, Jawa Barat pada (29/10). Seri Boeing 737 MAX 8 yang dibawa Lion Air telah menjadi produk andalan bagi Boeing untuk penerbangan komersial perusahaan dalam beberapa waktu terakhir | AKURAT.CO/Endra Prakoso
AKURAT.CO Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi I Senin (22/2). Indeks naik 1,10% atau 68,320 poin ke level 6.300,252.
Tercatat 257 saham naik, 206 saham turun, dan 165 saham stagnan. Total volume 9,4 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp8,8 triliun.
Adapun hingga jelang pukul 14.00 WIB, IHSG masih sempat ngegas ke kisaran level 6.310,731 atau naik 1,26% atau 6.310,731.Investor asing melakukan aksi beli Rp533,73 miliar.
baca juga:
Sebelumnya, IHSG dibuka menguat 35,09 poin atau 0,56% ke posisi level 6.267,03. Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 8,38 poin atau 0,88 persen ke posisi 960,22. IHSG juga sempat pada kisaran level 6.283,259.
Terdapat sekitar 242 saham menguat, 123 saham melemah dan 195 saham stagnan. Frekuensi perdagangan sekitar 252,045 saham kali transaksi yang menghimpun transaksi Rp2,648 triliun.
Investor asing sempat melakukan aksi beli sentuh Rp166,94 miliar.
Sekadar informasi, IHSG memang diprediksi terkonsolidasi dengan bertahan diatas rata-rata 20 hari pada kisaran level 6.157. IHSG (+0.51%) ditutup naik setengah persen sebesar 31.62 poin kelevel 6.231.93 dengan pergerakan yang cenderung melemah diawal sesi perdagangan.
Saham-saham pada sektor Keuangan (+1.04%) dan pertambangan (+0.68%) yang menjadi pendorong penguatan disaat indeks pertanian (-0.70%) tertekan. Optimisme investor sedikit kembali setelah alami aksi jual pasca direvisinya pertumbuhan ekonomi oleh Bank Indonesia kamis lalu.
Upaya pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi dengan basis relaksasi pajak menjadi salah satu faktor.