Sri Mulyani Prediksi Anggaran Vaksin Covid-19 Bakal Lebih dari Rp73,3 Triliun

Menteri Sri Mulyani saat menghadiri rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR pengambilan keputusan pengesahan RUU APBN 2021 di Ruang Banggar, Nusantara II, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (25/9/2020). | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan anggaran untuk vaksin Covid-19 yang diestimasikan sebesar Rp73,3 triliun berpotensi mengalami penambahan. Hal ini seiring harga vaksin dunia yang mengalami kenaikan.
"Estimasi Rp73,3 triliun berdasarkan estimasi harga yang disampaikan. Tentu, kita akan melihat dinamika yang terjadi," katanya dalam raker dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (27/1/2021).
Sri Mulyani menjelaskan saat ini terdapat dinamika yaitu mulai terjadi kenaikan harga vaksin karena negara-negara kaya memborong semua ketersediaan vaksin Covid-19.
baca juga:
"Mulai terjadi kenaikan harga vaksin sebab orang-orang negara kaya memborong semua dan orang-orang kaya di negara kaya mulai memborong sendiri," jelasnya dilansir dari Antara.
Terlebih lagi, Sri Mulyani menyatakan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hal tersebut merupakan peringatan bahwa vaksinasi Covid-19 bisa menjadi tragedi moral dunia.
Meski demikian, Sri Mulyani memastikan Pemerintah Indonesia tetap akan melakukan vaksinasi gratis untuk seluruh masyarakat untuk menjamin bahwa semua orang harus divaksinasi tanpa pengecualian.
"Total dosis diamankan itu 663,5 juta vaksin ini untuk memenuhi vaksinasi gratis herd immunity dan jangka waktu yang Presiden harapkan dapat selesai 2021, meski sebetulnya 15 bulan," katanya.
Sementara itu, ia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi akan dilakukan refocusing atau realokasi belanja untuk menjaga defisit sesuai masukan dari DPR.
Kemudian juga refocusing atau realokasi belanja K/L termasuk TKDD telah dilakukan pemerintah sesuai dengan arahan Presiden yaitu difokuskan pada belanja nonprioritas serta penyesuaian pada belanja barang dan belanja modal nonoperasional.