Elastis, Pemerintah Pede Ekonomi RI 2021 Lebih Baik Dibandingkan G20 dan Asean

Suasana pemukiman penduduk di Jakarta, Minggu (29/11/2020). | AKURAT.CO/Endra Prakoso
AKURAT.CO, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengaku optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 masih cukup baik dibandingkan negara-negara lain. Hal itu lantaran pemerintah telah menunjukkan langkah-langkah yang luar biasa dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19 yang saat ini masih terjadi.
"Performance perekonomian di 2020, walau angka belum keluar, tapi kalau dibandingkan dengan menghadapi tantangan yang sama besarnya. Kita lihat perekonomian Indonesia relatif akan cukup moderat dibandingkan kontraksi yang terjadi di hampir seluruh negara," ujarnya dalam diskusi Akselerasi Pemulihan Ekonomi yang digelar secara virtual, Selasa (26/1/2021).
Febrio Kacaribu mengungkapkan apabila dibandingkan negara G20, Indonesia masih termasuk negara besar dengan peringkat PDB di nomor 16. Sementara bila dibandingkan negara tetangga sesama ASEAN dari sisi kontraksi, ia memproyeksikan ekonomi Indonesia masih cukup elastis. Di mana kontraksi yang terjadi di Indonesia berkisar -2,2 persen sampai -1,7 persen.
baca juga:
"Kalau dibandingkan negara lain, besar, seperti G20 dan ASEAN, kita relatif cukup baik. mungkin Cuma Tiongkok dan Vietnam yang positif," lanjut Febrio Kacaribu.
Febrio Kacaribu menambahkan, kontraksi yang dialami Indonesia sangat moderat sehingga dalam konteks tersebut pemerintah telah melakukan respons secara fiskal dengan menunjukkan angka realisasi sementara -6,1 dari PDB. Sementara, sambungnya, banyak negara G20 dan Asean itu defisitnya sangat dalam sekali bahkan double digit.
"Faktor satu lagi, hasil intervensi ini, membuat resiko perekonomian kita lebih tinggi atau tidak. Kalau dibandingkan negara lain, salah satu indikatornya adalah proyeksi utang publik terhadap PDB. Kalau kita lihat dengan G20 dan Asean, rasio utang publik Indonesia termasuk paling rendah dan kenaikannya relatif sangat manageable dibandingkan negara lain," paparnya.
Febrio Kacaribu mengklaim risiko yang terjadi juga cukup dapat diatur sehingga menjadi modal kuat bagi perekonomian Indonesia di 2021.
"Harapannya pemulihan yang mulai terjadi di 3 kuartal terakhir, terdalam di kuartal 2, kuartal 3 dan kuartal 4 membaik. Sehingga bisa jadi modal kita untuk masuk di 2021 punya optimisme untuk mengelola perekonomian kita bersama," tukasnya.
Sebagai informasi, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan pihaknya tetap optimistis laju pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2020 akan semakin membaik.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2020 mulai positif, sementara di tahun 2021 nanti kami memprediksi pertumbuhan ekonominya akan mencapai 4,8 persen hingga 5,8 persen," ucapnya saat sesi diskusi virtual dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia "Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi 2021" di Jakarta, Selasa (22/12/2020).[]