IHSG Masih Betah Merosot ke Zona Merah

Pekerja melintas di sekitar layar pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (30/10/2018). Saham perusahaan penerbangan raksasa Boeing turun sekitar 6,6 persen yang terburuk sejak Februari 2016. Setelah salah satu pesawat pabrikannya yang dibawa maskapai Lion Air terjatuh di kawasan Karawang, Jawa Barat pada (29/10). Seri Boeing 737 MAX 8 yang dibawa Lion Air telah menjadi produk andalan bagi Boeing untuk penerbangan komersial perusahaan dalam beberapa waktu terakhir | AKURAT.CO/Endra Prakoso
AKURAT.CO Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melaju merosot sebesar 5,85 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.252,71 pada pembukaan perdagangan, Selasa (26/1/2021). Adapun kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,12 persen (0,11 persen) menjadi 986,87.
Hingga menjelang siang, IHSG masih terjerembab ke zona merah dengan melemah 0,36 persen atau 22,422 poin ke level 6.236,150. Sejauh ini ada 177 saham menguat, 268 saham melemah dan 143 saham stagnan. Sedangkan, bursa saham regional Asia Selasa pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 185,68 poin atau 0,64 persen ke 28.636,60, indeks Hang Seng turun 288,45 poin atau 0,96 persen ke 29.870,55, dan indeks Straits Times melemah 17,74 poin atau 0,60 ke 2.955,91.
Sekadar informasi, secara teknikal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak turun menguji support rata-rata pergerakan 20 hari dikisaran 6.237 yang juga tepat dilevel lower bollinger bands dan bullish trend line.
baca juga:
IHSG (-1.66%) menutup pekan dengan melemah 106.76 poin kelevel 6307.13 dengan saham-saham disektor Pertambangan (-4.09 persen) dan Property (-2.60 persen) turun signifikan dengan saham ANTM (-6.8 persen) dan INCO (-5.9 persen) jatuh karena investor melakukan aksi ambil untung pasca penguatan signifikan hingga dianggap memasuki level overvalue secara valuasi.
"Pelemahan ekuitas global diakhir pekan menyeret optimisme investor setelah Joe Biden dikatakan tidak akan melunak dengan Tiongkok. Investor asing tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp69,83 miliar," ungkap Head Of Research Lanjar Nafi di Jakarta, Selasa (26/1/2021).
Mayoritas indeks saham Asia ditutup melemah kecuali CSI300 (+0.09%) yang ditutup tipis pada zona positif. Indeks Nikkei (-0.44%), TOPIX(-0.22%) dan HangSeng (-1.60%) turun diakhir pekan. Pembatasan yang mulai intensif dari Eropa hingga Asia membuatinvestor bersikap hati-hati.
Eropa mengakhiri perdagangan dengan mayoritas melemah. Indeks Eurostoxx (-0.44%), FTSE (-0.30%), DAX (-0.24%) dan CAC40 (-0.56%) turun mengiringi pembatasan yang intensif kembali di Eropa akibat potensi penyebaran Covid-19 varian baru dan aktivitas sektor swasta di kawasan euro jatuh lebih dalam ke dalam kontraksi dan Jerman memangkas perkiraan pertumbuhan ekonominya.
Pound Inggris melemah setelah Johnson mengatakan penguncian ketiga Inggris bisa berlangsung hingga musim panas. Saham AS merosot dari rekor tertinggi karena Investor menjadi cemas akan virus yang lebih banyak menghambat pertumbuhan ekonomi dari yang diharapkan. DJIA (-0.57%) dan S&P500 (-0.30%) turun. Investor pun melihat potensi penguatan yang menjenuh setelah didorong oleh Kebijakan moneter Fed dan pelantikan Presiden AS yang berjalan lancar.
Joe Biden mendorong stimulus tambahan $1,9 triliun untuk memerangi virus. Minyak mentah West Texas Intermediate turun 1,4 persen menjadi $ 52,41 per barel.