Kurang Lincah Akhir Penutupan, Bagaimana Gerak IHSG Masuki Awal Pekan?

Pekerja melintas di sekitar layar pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (30/10/2018). Saham perusahaan penerbangan raksasa Boeing turun sekitar 6,6 persen yang terburuk sejak Februari 2016. Setelah salah satu pesawat pabrikannya yang dibawa maskapai Lion Air terjatuh di kawasan Karawang, Jawa Barat pada (29/10). Seri Boeing 737 MAX 8 yang dibawa Lion Air telah menjadi produk andalan bagi Boeing untuk penerbangan komersial perusahaan dalam beberapa waktu terakhir | AKURAT.CO/Endra Prakoso
AKURAT.CO Selama periode 18 - 22 Januari 2021, seluruh data perdagangan pasar modal Indonesia harus mengalami sedikit koreksi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebesar 1,04 persen atau berada pada level 6.307,127 dari posisi 6.373,412 pada penutupan pekan lalu.
Kapitalisasi pasar bursa selama sepekan turut sedikit merosot 1,09 persen atau sebesar Rp7.348,936 triliun dari Rp7.430,367 triliun pada pekan sebelumnya. Kemudian, data rata-rata frekuensi harian selama sepekan juga mencatatkan koreksi sebesar 13,54 persen menjadi 1.617.354 kali transaksi dibandingkan 1.870.589 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
baca juga:
"Perubahan sebesar 18,19 persen terjadi pada data rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan menjadi Rp20,577 triliun dari Rp25,151 triliun pada penutupan pekan lalu," tutur Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono melalui keterangan resminya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, data rata-rata volume transaksi turut melemah sebesar 30,05 persen menjadi 22,634 miliar saham dari 32,357 miliar saham pada pekan lalu. Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp69,83 miliar.
"Sedangkan sepanjang tahun 2021 ini atau sampai dengan pekan ketiga Januari 2021, asing telah mencatatkan beli bersih sebesar Rp11,317 triliun," jelasnya.
Sebagai informasi, serangkaian bencana alam kembali menimpa beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya adalah bencana banjir yang terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan. Seiring dengan situasi tersebut, Self-Regulatory Organization (SRO) Pasar Modal Indonesia yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyalurkan donasi bagi bencana banjir Kalimantan Selatan.
Adapun Bantuan diserahkan oleh Kepala KP BEI Kalimantan Selatan, Yuniar kepada Koordinator Posko Relawan Galeri Investasi (GI) BEI Politala, M. Galih untuk didistribusikan kepada masyarakat terdampak bencana banjir di Kabupaten Tanah Laut.
Bantuan yang sama juga disalurkan ke Kabupaten Banjar melalui Posko GI BEI IAI Darussalam Martapura yang diterima oleh Wakil Dekan 1, Hj Lola.