Pertamina Catat Konsumsi BBM Oktan Tinggi Meningkat di 3 Wilayah Jakarta

Pengendara saat melakukan pengisian bahan bakar di sebuah SPBU Pertamina di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Minggu (5/1/2020). PT Pertamina (Persero) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis bensin dan solar pada 5 Januari 2020 pukul 00.00 waktu setempat. Penurunan harga ini berlaku untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dextile. | AKURAT.CO/Endra Prakoso
AKURAT.CO PT Pertamina (Persero) melalui Regional Jawa Bagian Barat mencatat peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Perta Series (Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo) di Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Barat dan Kota Jakarta Timur. Hal ini terjadi terutama setelah Program Langit Biru (PLB) berjalan lebih dari dua bulan sejak 12 November 2020 lalu.
Unit Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, mengatakan, pihaknya mencatat peningkatan konsumsi BBM dengan angka oktan tinggi di Kota Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Hal ini menunjukkan kepedulian masyarakat akan hadirnya kualitas udara yang lebih bersih.
"Hal ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat di Jakarta yang sudah mulai tergerak untuk menerapkan penggunaan energi yang lebih bersih, guna meningkatkan kualitas udara dan lingkungan," kata Eko lewat keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (23/1/2021).
baca juga:
Di wilayah Kota Jakarta Selatan, tercatat konsumsi Pertalite (RON 90) meningkat sekitar 39 persen dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian yaitu lebih dari 190.000 liter. Sedangkan konsumsi Pertamax (RON 92) turut mengalami peningkatan sekitar 2 persen dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian yaitu hampir 5.000 liter. Untuk konsumsi Pertamax Turbo (RON 98) juga meningkat di sekitar 2 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal yaitu lebih dari 1.000 liter.
Pertamina turut mencatat peningkatan konsumsi Perta Series di wilayah Kota Jakarta Barat, dimana konsumsi Pertalite meningkat sekitar 38 persen dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian yaitu hampir 186.000 liter. Untuk konsumsi Pertamax tercatat meningkat sekitar 1 persen dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian yaitu lebih dari 2.000 liter. Begitupun di wilayah Kota Jakarta Timur, konsumsi BBM Perta Series meningkat sekitar 34 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal yaitu lebih dari 72.000 liter.
Selain peningkatan konsumsi Perta Series, Eko menjelaskan pihaknya turut mencatat tren penurunan konsumsi harian BBM jenis Premium (RON 88) yang signifikan di wilayah Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Barat, dan Kota Jakarta Timur pada (19/1/2021), dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal Premium pada periode sebelum dimulainya PLB di dua wilayah tersebut.
Konsumsi Premium di Kota Jakarta Selatan turun hingga 82 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal yakni sekitar 235.000 liter. Sedangkan di Kota Jakarta Barat, konsumsi Premium turun hingga hampir 70 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal yakni lebih dari 170.000 liter. Begitupun di Kota Jakarta Timur konsumsi Premium turun hingga hampir 76 persen atau sekitar 370.000 liter.
Pertamina mengapresiasi masyarakat yang sudah beralih menggunakan dan merasakan langsung keunggulan dan kualitas dari BBM dengan angka oktan tinggi, yaitu Perta Series.
"Apresiasi bagi masyarakat yang sudah beralih ke BBM yang lebih ramah lingkungan. Semoga kualitas lingkungan, khususnya udara di wilayah Jakarta sebagai ibu kota negara, semakin bersih seiring dengan peningkatan penggunaan BBM yang berkualitas dan rendah emisi," ujar Eko.