Stok Daging Sapi Kembali Tersedia di Pasar Mulai Besok

Pembeli memilah daging sapi di pasar Jaya Cibubur, Jakarta, Jumat (16/3). Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Jakarta telah mencairkan dana public service obligation (PSO) sebesar 54 miliar rupiah untuk membayar daging subsidi bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP). Sebelumnya dana tersebut mengalami keterlambatan karena penghilangan anggaran pada RAPBD DKI 2018 | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan pasokan daging sapi bakal kembali tersedia di pasar. Pasalnya, pemerintah telah berkoordinasi dengan pemasok daging sapi dan Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) untuk memastikan kelancaran distribusi pasokan dan ketersediaan daging di pasar di wilayah Jadetabek.
“Sebagai upaya menindaklanjuti mogok sebagian pedagang daging sapi di wilayah Jadetabek, dalam jangka pendek Kemendag telah berkoordinasi dengan pemasok daging sapi dan APDI untuk memastikan kelancaran distribusi pasokan dan ketersediaan daging di pasar di wilayah Jadetabek,” ucap Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto lewat keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Menurutnya, para pemasok ataupun pedagang daging sapi juga akan mulai kembali berjualan pada esok hari.
baca juga:
Ia menegaskan, stok daging sapi saat ini tersedia untuk memenuhi kebutuhan nasional. Kementerian Perdagangan menjamin permintaan daging sapi di pasar rakyat dapat terpenuhi.
“Saat ini stok daging sapi tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Kemendag terus berupaya menjaga stok agar masyarakat tetap memiliki akses ke daging sapi,” kata Suhanto.
Sebelumnya, Dewan Pembina Daerah Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (DPD APDI) DKI Jakarta menyatakan melakukan mogok penjualan daging sapi di pasar rakyat se-Jadetabek karena ada kenaikan harga karkas di tingkat Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Hal ini berdampak pada kenaikan harga daging sapi di tingkat pedagang.
Menanggapi hal tersebut, Suhanto menjelaskan, Kemendag telah berkoordinasi dengan APDI dan memperoleh informasi bahwa harga karkas di tingkat RPH mengalami penyesuaian sekitar 11,6-12,6 persen pada Januari 2021.
Dikatakan Suhanto, kenaikan harga karkas di RPH saat ini dipicu oleh kenaikan harga sapi bakalan asal Australia selama satu semester terakhir, yang pada Juni 2020 masih berada di kisaran US$2,8/kg berat hidup dan kini pada Januari 2021 menjadi US$3,78/kg berat hidup. Faktor utama penyebab kenaikan harga sapi bakalan di Australia diakibatkan adanya program repopulasi, pemenuhan permintaan konsumsi dalam negeri, dan peningkatan permintaan dari negara lain terutama di tiga bulan terakhir di negara tersebut.
Suhanto menambahkan, Kemendag juga telah bertemu dengan para importir sapi bakalan dan mengimbau para importir untuk membantu menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga sapi bakalan sampai di RPH dengan harga yang dapat menjamin agar pedagang daging sapi di pasar rakyat tetap dapat berjualan dengan keuntungan yang wajar.
“Dalam kondisi saat ini, Kementerian Perdagangan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan berbagai pihak lainnya agar harga daging sapi di tingkat eceran masih dapat dijangkau oleh masyarakat dengan ketersediaan yang cukup. Selain itu, pemerintah akan mempersiapkan strategi baru sebagai alternatif guna memenuhi permintaan daging sapi,” pungkas Suhanto. []