Peluang Indonesia Jadi Produsen Halal Dunia dengan Fintech Syariah

Fintech alami kelesuan di tengah wabah corona | ISTIMEWA
AKURAT.CO, Indonesia diyakini dapat menjadi pusat produsen produk halal dunia dengan teknologi finansial atau fintech yang didasarkan pada hukum syariah Islam.
CEO Ammana Fintech Syariah, Lutfi Adhiansyah, dalam diskusi yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) jelang Hari Pers Nasional (HPN) 2021, Rabu (20/01/2021) mengatakan perusahaannya membantu mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia pada 2024, sesuai visi misi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah.
Ia mengatakan, Indonesia membutuhkan bantuan teknoogi untuk menjadi pusat produsen halal dunia. Karena teknologi membuat pergerakan menjadi masif, efisien dan transparan.
baca juga:
"Maka, fintech-lah yang dibutuhkan sebagai pelengkap dari bangkitnya puzzle ekonomi syariah," dia melanjutkan.
Menurutnya, Fintech syariah menjadi sangat relevan untuk tumbuh, karena didukung dengan demografi Islam di Indonesia yang 87 persen dari 267 juta penduduk Indonesia adalah muslim.
"Dari 267 juta penduduk Indonesia itu sebanyak 175 juta telah menggunakan internet, dan dari pengguna internet itu 88 persen sudah terbiasa membeli produk via online," kata Lutfi.
Sebanyak 74 juta dari total populasi penduduk Indonesia, Lutfi mengungkapkan, adalah kelas menengah yang belum terjamah layanan pembiayaan. Sehingga, hal ini menimbulkan terciptanya "financing gap."
Kesenjangan keuangan ini, menurut Lutfi, harus diisi oleh institusi lain, selain perbankan, multi-finance, Bank Perkreditan Rakyat atau pun Koperasi. "Di situlah kenapa lahirnya fintech syariah diperlukan," ujar dia.
Manfaatkan momentum