Importir Jamin Stok Kedelai Aman Meski Harga di Pasar Dunia Masih Tinggi

Pengrajin melakukan proses pembuatan tahu di kawasan Juanda, Depok, Jawa Barat, Kamis (26/11/2020). | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO Para importir kedelai yang tergabung dalam Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) menjamin ketersediaan stok kedelai guna memenuhi kebutuhan dalam negeri, terutama untuk perajin tahu dan tempe. Meskipun saat ini harga kedelai di pasar dunia masih menguat.
"Sekarang harga naik, tetapi barang ada terus. Kami siapkan stok sesuai kebutuhan dan itu bidang kita untuk impor dengan transportasi dalam negeri," kata Ketua Akindo, Yusan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi IV DPR secara virtual, Rabu (20/1/2021).
Yusan menjelaskan, saat ini harga kedelai memang mengalami kenaikan, mengikuti harga di pasar internasional. Harga kedelai saat ini mencapai US$13-14 per bushel (per gantang) dan menjadi harga tertinggi, jika dibandingkan sebelumnya yang berkisar US$9 per bushel pada Mei 2020.
baca juga:
Kenaikan harga kedelai ini disebabkan selain karena situasi ekonomi dunia yang melemah akibat pandemi COVID-19, juga karena faktor cuaca fenomena La Nina yang menghantam wilayah Afrika dan Amerika Latin, terutama Brazil sebagai produsen kedelai AS.
Gangguan cuaca basah La Nina ini menyebabkan produksi kedelai di Brazil menjadi terbatas. Selain itu, China yang juga menjadi negara importir terbesar kedelai, meningkatkan jumlah importasinya untuk pakan ternak babi.
"Pembeli terbesar China dan dialihkan impor dari AS, namun tidak mencukupi. Ini yang mengganggu stok di AS, akibatnya stok berkurang dan harga kalau kita lihat sekarang menjadi US$13 per bushel," kata Yusan dilansir dari Antara.
Ia menambahkan, biaya pengangkutan juga menjadi andil dalam kenaikan harga kedelai. Sebab, terjadi ketidakseimbangan persediaan kontainer sehingga menyebabkan logistik terganggu.
Oleh karenanya, importir kedelai juga mengimbau agar para perajin tahu dan tempe dapat menyesuaikan dengan harga kedelai internasional, mengingat fluktuasi harga komoditas tersebut disampaikan secara transparan.
"Sebenarnya perajin bisa menyesuaikan harga internasional karena tahu persis harga jual kedelai tidak ada. Harga dapat dihitung secara transparan dari angkutan sampai ke dalam negeri," kata dia. []