Ya Ampun, Industri Mamin Diramal Hanya Tumbuh 1 Persen di 2020

Ilustrasi Produksi dan pengepakan minuman kemasan di pabrik | ECOPOXY.COM
AKURAT.CO Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) menyebutkan pertumbuhan sektor industri makanan dan minuman (mamin) pada 2020 diprediksi hanya akan tumbuh 1 persen.
"Kuartal II-2020 tekanannya sangat besar, namun alhamdulillah pada kuartal III-2020, industri mamin positif dengan tumbuh sebesar 0,06 persen, dan kami perkirakan tutup tahun kemarin tumbuh 1 persen," kata Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik Gapmmi Rachmat Hidayat saat Webinar Core Indonesia, Jakarta, Rabu (20/1/2021).
Angka tersebut, katanya, lebih kecil dibandingkan 2019 yang mencapai sebesar 7,78 persen. Penurunan tersebut, lanjut Rchmat, disebebkan oleh menurunya daya beli serta konsumsi rumah tangga.
baca juga:
Meski pada 2020 industri mamin tumbuh terseok-seok, namun Rachmat meyakini pada tahun ini industri mamin bisa tumbuh di angka 5 persen hingga 7 persen.
Berdasarkan survei internalnya, sebesar 82,8 persen industri mamin meyakini iklim usaha di 2021 akan lebih baik dengan didorong adanya UU Cipta Kerja dan penanganan COVID-19 yang saat ini sudah memasuki tahap vaksinasi.
Untuk itu, katanya, Gappmi menyakini industri mamin dapat tumbuh kembali pada 2021.
Selain itu, Rachmat juga membeberkan bahwa selama 2020 kontribusi industri mamin bagi pertumbuhan produk domestik masih cukup signifikan, di mana kuartal III-2021 menyumbang sebesar 39,19 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Meski demikian, dalam hal investasi, industri mamin mengalami penurunan. Hingga September 2020, investasi yang masuk ke sektor mamin hanya sebesar Rp24 triliun atau 27,8 persen dari total investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang mana nilai tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya yakni Rp36,6 triliun.
Sedangkan untuk penanaman modal asing (PMA) hanya mencapai US$1,147 juta atau 5,6 persen dari total PMA. Jika dibandingkan tahun sebelumnya lebih rendah yakni US$1,27 juta. []