BNI Syariah: Industri Halal Dunia Janjikan Pangsa Pasar Rp30 Ribu Triliun

Pengunjung melihat produk kain pada pameran Indonesia Sharia Economic Festival 2019 (ISEF) di JCC, Jakarta, Jumat (15/11/2019). Pameran tersebut sebagai sarana mendukung perkembangan ekonomi pesantren, UMKM, mata rantai ekonomoi halal, dan perkembangan industri halal. | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO, BNI Syariah menyatakan, industri halal menjanjikan pangsa pasar yang besar di seluruh dunia. Adapun nilai total secara global mencapai Rp30 ribu triliun.
"Kesempatan di industri halal senilai US$2,2 triliun atau setara Rp30 ribu triliun," ujar Sekretaris Perusahaan BNI Syariah Rima Dwi Permatasari di Jakarta, Rabu (20/1/2021).
Dengan pangsa yang besar itu, dia mendorong ekosistem industri halal di Indonesia untuk dapat terjun menggarap sehingga tidak menjadi penonton saja.
baca juga:
BNI Syariah, kata dia, hadir untuk ikut menguatkan pertumbuhan industri halal di Indonesia dengan berbagai fasilitas pembiayaan syariah. Dengan begitu, masyarakat Indonesia dapat merebut keuntungan dari industri halal yang memiliki nilai besar.
Rima mencontohkan sejumlah sektor industri halal yang dapat digarap oleh masyarakat Indonesia. Di antaranya makanan halal, busana/fesyen, konten multimedia, pariwisata, farmasi, kosmetik, haji dan ibadah umrah.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 menjadi cobaan tersendiri bagi perekonomian dunia termasuk industri halal. Kendati begitu, dengan memanfaatkan sejumlah peluang, sektor halal tetap dapat bertumbuh.
"Kami mencatat pertumbuhan di atas rata-rata industri sesuai target yang ditetapkan," kata dia dilasnir dari Antara.
Ia mengatakan produk kartu kredit syariah BNI Hasanah pada kurun 2018-2020 mencatatkan belanja nasabah yang didominasi pengeluaran untuk wisata. Begitu wabah corona melanda angka pengeluaran traveling turun.
Kendati begitu, kata dia, di awal 2020 pengguna Hasanah Card melakukan pengeluaran untuk bidang lain seiring banyaknya pembatasan kegiatan di luar rumah.