Pengusaha Ini Berbagi Tips Bijak Menjaga Kelangsungan Usaha di Tengah PPKM

Pekerja saat menyajikan makanan di kedai nasi goreng kambing Kebon Sirih di Jakarta, Rabu (16/10/2019). Kedai nasi goreng kambing Kebon Sirih mampu menjual lebih dari 600 porsi per hari. Dengan harga sekitar Rp41 ribu per porsi, mereka dapat meraup omzet sebesar Rp24 juta dalam sehari. | AKURAT.CO/Endra Prakoso
AKURAT.CO, Pengusaha sektor makanan dan minuman (mamin) Masbukhin Pradana menyampaikan bijak mengatur arus kas menjadi faktor penting bertahan di tengah Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Situasinya semua orang menahan diri untuk belanja karena kondisi pandemi, tidak hanya berdampak pada pelaku usaha, calon konsumennya kan juga berdampak sehingga memang kita mesti bijak atur arus kas," ujar Masbukhin Pradana dalam diskusi virtual dengan satgas COVID-19 di Jakarta, kemarin.
Ia menambahkan untuk menjaga kelangsungan usaha, pihaknya juga menggunakan sosial media sebagai alat pemasaran.
baca juga:
"Promosi juga tetap harus dilakukan baik yang berbayar maupun tidak. Kita bisa lakukan dengan yang tidak berbayar, misalkan kita punya database di akun whatsapp, kita bisa blast program atau produk yang akan kita sajikan," paparnya dilansir dari Antara, Rabu (20/1/2021).
Ia mengatakan sebelum mempromosikan produk yang akan disebar melalui medsos, terlebih dahulu melakukan Riset and Development (RnD) agar tercapai sasaran konsumen yang dituju.
"Misalkan kita hanya menjual bakso malang, dengan riset dan development kita akan melihat kebutuhan orang, terus kita sajikan. Ini lumayan bisa menambah penghasilan dari tambahan produk yang ada. Pandemi memaksa kita untuk kreatif," ucapnya.
Di sisi lain, Masbukhin juga mengatakan penerapan protokol kesehatan yang ketat juga menjadi bagian yang penting untuk menambah kepercayaan konsumen.
"Hal pertama pelajari prokesnya. Kemudian kita berhitung. Sebisa mungkin jangan sampai nombok atau rugi. Kalaupun rugi, jangan terlalu besar," kata Masbukhin yang juga pemilik gerai Bakso Malang Sapi'i.
Dalam kesempatan sama, pengusaha restoran Black Owl, Efrat Tio mengatakan inovasi paket atau menu restoran menjadi hal utama agar tidak ditinggalkan pelanggan.