5 Negara Ini Diprediksi Miliki Peningkatan Utang Terbesar di Dunia Tahun 2021

Negara dengan utang tertinggi pada tahun 2021 | latimes.com
AKURAT.CO, Negara dengan nilai utang tinggi belum tentu menjadi tanda bahwa negara tersebut memiliki sistem ekonomi yang buruk atau disebut sebagai negara yang miskin. Bahkan, beberapa negara dunia memiliki utang yang begitu besar. Tetapi, ada perbedaan yang sangat mencolok antara utang yang sehat dan utang yang tidak sehat.
Salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengukur utang negara adalah rasio utang dengan pendapatan negara. Semakin tinggi rasionya, maka semakin tidak sehat utang tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, AKURAT.CO mengumpulkan sejumlah fakta menarik terkait negara yang akan tenggelam dalam utang.
baca juga:
1. Jepang
Jepang memiliki rasio utang dibanding pendapatan negara yang tertinggi yaitu mencapai 177,08 persen. Nilai ini mengisyaratkan bahwa Jepang memiliki utang yang jauh lebih besar sekitar 1,7 kali lipat dari pendapatannya. Meski Jepang dapat mencapai pertumbuhan hingga 5 persen pada kuartal ketiga tahun 2020 lalu, Negeri Sakura ini masih memiliki utang yang begitu menggunung.
2. Lebanon
Situasi keuangan Lebanon semakin buruk dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya disebabkan oleh kondisi COVID-19 yang semakin parah tetapi juga ledakan besar di Beirut pada Agustus 2020 lalu yang menewaskan 200 orang dan menghasilkan kerugian hingga USD 15 miliar (Rp210 triliun). Tak heran jika Lebanon memiliki rasio utang dengan pendapatan negara mencapai 167,21 persen.
3. Italia
Sejak awal tahun 2020 lalu, Italia terus mengalami penurunan performa ekonomi di negaranya. Tidak hanya menjadi episenter dari pandemi COVID-19, Italia juga mengalami sejumlah permasalahan internal mulai dari permasalahan banjir hingga sistem pensiun yang semakin buruk. Negara beribu kota Roma ini pun dalam tiga tahun terakhir akan menerima pinjaman dari Uni Eropa senilai USD 254 miliar (Rp3,5 kuadriliun) demi pemulihan negara. Sedangkan rasio utang dengan pendapatan negaranya pun kini mencapai 148,84 persen.