Harga Kedelai Melonjak, Pengusaha Tempe Turunkan Produksi Hingga 50 Persen

Pekerja saat membuat tahu dan tempe dari bahan kedelai yang dikerjakan di pabrik kawasan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Senin (4/1/2021). | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO, Sejumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan terpaksa mengurangi produksi hingga hampir 50 persen dampak dari kenaikan harga kacang kedelai di pasaran sejak beberapa pekan terakhir.
Bukhori, salah seorang pelaku UMKM di Kecamatan Lubuk Raja, Kamis (14/01/2021) mengakui sejak kedelai naik dari Rp7.000/Kg menjadi Rp9.500/Kg, dirinya terpaksa mengurangi produksi tahu dan tempe.
Dia mengemukakan, sebelum harga bahan baku tersebut naik, sekali produksi biasanya mampu menghabiskan sekitar 80-90 kilogram (Kg) kacang kedelai.
baca juga:
Namun, saat ini hanya sebanyak 50 Kg kacang kedelai yang dihabiskan untuk sekali produksi.
Ia berharap pemerintah dapat segera melakukan operasi pasar guna mengatasi lonjakan harga kacang kedelai di pasaran agar pengusaha tidak merugi.
"Kalau bisa ada bantuan bahan dari pemerintah sehingga modal yang kami keluarkan tidak banyak," harapnya.
Sementara itu, Bupati OKU, Kuryana Azis saat dikonfirmasi mengaku belum dapat berbuat banyak terkait lonjakan harga kacang kedelai di pasaran wilayah itu.
"Intruksi operasi pasar termasuk program bantuan kedelai kepada pelaku UMKM juga hingga saat ini belum ada," ujarnya.[]