Bidik Dana Rp525 Miliar, Bank Net Indonesia Syariah Pilih Melantai di BEI

Layar pergerakan saham di Bursa Efek Jakarta, Senin (10/6/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ini menguat setelah libur panjang Hari Raya Idulfitri 1440 Hijriah. IHSG dibuka menguat 68,18 poin atau 1,1 persen ke posisi 6.277,29. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 17,47 poin atau 1,78 persen menjadi 1.000,35. | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO PT Bank Net Indonesia Syariah menyatakan ingin memuluskan langkahnya untuk melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun pencatatan saham perdana dijadwalkan pada tanggal 2 Februari 2021.
Direktur PT Bank Net Indonesia Syariah Basuki Hidayat mengatakan, proses bookbuilding dilakukan mulai dari tanggal 11 Januari 2021 sampai 18 Januari 2021. Adapun seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
“Keseluruhan dana hasil IPO akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja seperti biaya pemeliharaan IT dan penunjangnya dan modal kerja lainnya. Hal ini sejalan dengan rencana strategis bank yang akan bertransformasi menjadi bank digital” ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta beberapa waktu lalu.
baca juga:
Bank Net Indonesia Syariah berencana melepaskan saham sebanyak-banyaknya 5.000.000.000 (lima miliar) lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100, - setiap saham yang mewakili 37,90% dari modal disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Dalam proses bookbuilding perseroan menetapkan range harga Penawaran Umum pada kisaran Rp103, - hingga Rp105,-, sehingga dana yang diperoleh berkisar Rp515.000.000.000,- hingga Rp525.000.000.000.
Selain mencatatkan sahamnya, perseroan juga akan menerbitkan waran seri I sebanyak- banyaknya 2.800.000.000 (dua miliar delapan ratus juta) lembar atau sebesar 34,175% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan pada saat pendaftaran. Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham baru perseroan dengan perbandingan 25 (dua puluh lima) Saham Baru mendapatkan 14 (empat belas) Waran Seri I.
Direktur Investment Banking PT. NH Korindo Sekuritas Indonesia Amir Suhendro Samirin selaku penjamin emisi efek mengatakan, Bank Net Indonesia Syariah telah mendapatkan izin pra efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 8 Januari 2021 dan melaksanakan bookbuilding pada tanggal 11 Januari 2021 hingga tanggal 18 Januari 2021.
“Kami berkeyakinan bahwa proses bookbuilding ini akan mendapat respon yang bagus dari pasar serta dapat terserap dengan baik walaupun di tengah masa pandemi COVID-19 ini,” tambahnya.
Sebagai informasi, pada awalnya, perusahaan Bank Net Indonesia Syariah bernama Maybank Nusa International yang merupakan patungan usaha antara Maybank dan Bank Nusa Nasional. Kemudian, pada tahun 2000, nama perusahaan berubah menjadi Bank Maybank Indocorp karena pengalihan saham Bank Nusa kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia qq Perusahaan Pengelolaan Aset (sebelumnya Badan Penyehatan Perbankan Nasional).
Pada tahun 2010, perusahaan mulai beroperasi dengan prinsip syariah dengan nama baru Bank Maybank Syariah Indonesia. Kemudian, pada tahun 2011, saham milik Menteri Keuangan Republik Indonesia dialihkan kepada PT Prosperindo.
Pada Mei 2019, Maybank dan Prosperindo menandatangani Perjanjian Pembelian Saham dengan NTI Global Indonesia dan Berkah Anugerah Abadi, dimana NTI dan Berkah bertindak sebagai pembeli saham.[]