Usaha Sapu Lidi, Alternatif Bertahan Warga Lebak di Tengah Pandemi

Perajin sapu lidi di Kabupaten Lebak, Banten kini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mampu mengatasi kemiskinan. | Antara Foto
AKURAT.CO, Usaha sapu lidi di Kabupaten Lebak, Banten masih tumbuh dan dapat menggerakkan perekonomian para perajin sehingga mampu bertahan dari ancaman kemiskinan.
"Kami merasa terbantu ekonomi keluarga dengan pendapatan rata-rata Rp450.000 per pekan," kata seorang perajin sapu lidi, warga Rangkasbitung, Lebak, Cicih (50), Rabu, (13/1/2021).
Ia mengatakan, selama 10 tahun menjadi perajin sapu lidi, kehidupan ekonomi keluarganya menjadi lebih baik, karena usaha ini mampu mencukupi kebutuhan pangannya sehari-hari.
baca juga:
Sebelumnya, sebagai buruh tani dirinya merasa kesulitan untuk makan, karena upah yang diterima relatif kecil, bahkan terkadang menganggur apabila tidak ada lahan garapan.
Namun, setelah beralih profesi menjadi perajin sapu lidi, Cicih yang mampu memenuhi produksi sebanyak 300 ikat per pekan dengan harga Rp1.500 per ikat, tidak lagi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan beras dan lauk pauk.
"Kami mampu membiayai dua anak dan tiga cucu dari hasil perajin sapu lidi itu," kata Cicih sambil menyatakan bahwa suaminya sudah meninggal dunia lima tahun lalu.
Dalam kesempatan terpisah, Anah (55), warga Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak yang juga menggeluti pekerjaan sebagai perajin sapu lidi. Menurutnya, profesi ini membantu ekonomi keluarga agar tidak mengalami kerawanan pangan.
Menurutnya, Profesi ini mampu mengatasi kemiskinan dan memberikan lapangan pekerjaan bagi warga setempat yang sebelumnya kebanyakan bekerja serabutan dan menjadi buruh tani.
"Kami dan puluhan perajin di sini setiap hari memproduksi sapu lidi dan menghasilkan pendapatan Rp450.000 per pekan," kata Anah.