Menu Saham Tetap Bikin Untung, Ketika IHSG Tersandung

Petugas membersihkan area main hall IHSG di Bursa Efek Jakarta, Jumat (25/9/2020). | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal membentuk pola northern star dengan indikasi bergerak menjenuh dan berpeluang terkoreksi jangka pendek.
IHSG (+0.20%) naik 12.73 poin kelevel 6395.67 dengan saham-saham disektor Property (+1.59%) dan Keuangan (+1.01%) naik menahan IHSG pada zona positif disaat saham-saham pertanian (-2.10%) dan Infrastruktur (-1.27%) alami koreksi.
Seakan rotasi saat ini giliran saham-saham yang related dengan suku bunga alami penguatan. Sektor properti yang di untungkan dengan adanya era suku bunga rendah saat ini alami rebound iringi saham-saham big cap yang melanjutkan penguatannya.
baca juga:
"Investor asing melakukan aksi beli bersih kembali pada saham BBRI sebesar Rp724.38 miliar dengan total catatan net buy investor asing sebesar Rp798.23 miliar," ujar Head Of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Sementara mayoritas indeks saham Asia ditutup menguat. Indeks Nikkei (+0.09%), TOPIX (+0.16%), HangSeng (+1.32%) dan CSI300 (+2.85%) naik. Indeks CSI300 menguat kelevel tertinggi 13 tahun terakhir didorong oleh lonjakan saham keuangan dan nilai tukar yuan yang mencapai level tertinggi sejak tahun 2018 mengiringi prospek pertumbuhan yang optimis.
Bursa Eropa membuka perdagangan dengan bervariasi. Indeks Eurostoxx (+0.07%), DAX (+0.20%) dan CAC40 (+0.05%) naik sedangkan indeks FTSE (-0.31%) turun.
Saham-saham energy memimpin kenaikan disaat Harga komoditas naik karena dolar stabil. Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,8% menjadi $ 52,60 perbarrel bertahan pada zona di atas level psikologis $50 perbarrel.
"Selanjutnya investor akan menanti data laporan persediaan minyak mentah EIA dan hasil pidato Bank Sentral Eropa pada konferensi pers mengenai kebijakan pemulihan ekonomi ditengah peperangan melawan pandemi," imbuhnya.
Sedangkan Indikator stochastic potensi membentuk dead-cross pada area overbought dengan RSI yang memiliki momentum yang berada di area jenuh beli bagi IHSG. Sehingga secara teknikal diperkirakan IHSG berpotensi terkoreksi pada support resistance 6.322-6.400.
" Saham-saham yang masih cukup rendah dapat dicermati secara teknikal diantaranya; JSMR, LCPK, LPPF, MAIN, MAPI, TBIG, TOWR, INDF, ICBP," paparnya.[]