Ketua DPD Akui Merajalelanya Hoax Hambat Upaya Vaksinasi COVID-19 Pemerintah

Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti dan Wakil Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin menerima Ketua Kadin Provinsi se-Indonesia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/2/2020). La Nyalla meminta semua ketua umum Kadin di seluruh Indonesia untuk fokus memikirkan satu topik, yakni meningkatkan kemudahan berusaha di daerah. Selain itu, dalam pertemuan tersebut ia juga bicara tentang sektor dunia usaha dan dunia industri yang sedang mengalami masalah serius. Tak sampai di situ, ancaman virus corona menurutnya juga berdampak pada sektor ekonomi global. | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengakui upaya pemerintah dalam program vaksinasi COVID-19 masih sedikit terhambat dengan banyak beredarnya hoax atau pemberitaan bohong seputar vaksin yang diproduksi Sinovac tersebut.
"Ada pro dan kontra mengenai vaksin ini. Yang kemudian berujung pada hoax mengenai vaksin Sinovac. Hal-hal seperti ini yang harus dilawan. Percayakan ke pemerintah agar kita bisa memutus COVID-19," tuturnya melalui keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Sejumlah hoax yang beredar di masyarakat antara lain menyebutkan jika vaksin bisa mengubah gen. Hoax lainnya menyebut vaksin yang akan disalurkan mengandung vero cell yang berasal dari ginjal monyet hijau afrika (African green monkey). Dan beberapa hoax lainnya di medsos. LaNyalla pun meminta masyarakat tidak mempercayai hoax yang banyak beredar di media sosial.
baca juga:
"Vaksinasi ini adalah langkah nyata pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Langkah ini harus didukung, agar aktivitas kita bisa kembali normal," terangnya.
Apalagi, Majelis Ulama Indonesia (MUI), sambung LaNyalla, secara resmi telah menyampaikan bahwa vaksin ini halal dan suci. Sehingga sekarang tinggal menunggu hasil dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dari aspek kesehatan dan medisnya.
Di sisi lain, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh masyarakat tidak membayangkan yang tidak-tidak terhadap program vaksinasi COVID-19 yang rencananya akan dilaksanakan pekan depan.
"Vaksinasi sama kayak ibu-ibu mengantar bayi imunisasi, sama seperti itu, jangan dibayangkan yang 'enggak-enggak'," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan vaksinasi COVID-19 rencananya dilakukan mulai pekan depan, apabila izin penggunaan darurat vaksin sudah dikeluarkan oleh BPOM.
Sekadar informasi, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito memastikan bahwa vaksin Covid-19 buatan Sinovac tidak menggunakan bahan-bahan yang sifatnya nonhalal.