SKIPM: Hasil Perikanan di Padang Capai Rp23,7 Miliar pada Desember 2020

Pedagang menata ikan hasil tangkapan nelayan di tempat pelelangan ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (9/5). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat angka produksi perikanan nasional mencapai 23,26 juta ton pada 2017, di antaranya 6,04 juta ton merupakan hasil perikanan tangkap dan 17,22 ton dari hasil perikanan budidaya. | ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc/18.
AKURAT.CO, Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (SKIPM) Padang Sumatera Barat mencatat pengiriman hasil perikanan yang dikirimkan dari daerah itu ke pasar domestik (nasional) pada Desember 2020 senilai Rp23,7 miliar
Kepala SKIPM Padang, Rudi Barmara di Padang, Jumat (08/01/2021) mengatakan, total ada 214.605 ekor hasil perikanan yang dikirimkan sepanjang Desember 2020 dan 17.167 kilogram hasil perikanan non hidup.
"Total ada 621 surat kesehatan ikan yang dikeluarkan pada Desember ini dan jumlahnya memang meningkat dibandingkan November yang berjumlah 493 surat kesehatan ikan," ujarnya.
baca juga:
Ia menyebutkan hasil perikanan yang dikirim yaitu lobster sebanyak 55.617 ekor atau seberat 178 kilogram dengan 247 kali pengiriman dan senilai Rp11,1 miliar. Kemudian ada ikan cupang sebanyak 1.408 ekor sebanyak 171 kali pengiriman dengan nilai Rp140.800.000, setelah itu ada ikan hias laut sebanyak 39.492 ekor senilai Rp7,8 miliar dengan 63 kali pengiriman.
Setelah itu, Lobster air tawar sebanyak 29.034 ekor dengan nilai Rp203.238.000 yang dikirim sebanyak 43 kali. Selanjutnya 2.004 ekor kepiting dengan nilai Rp150.300.000 sebanyak 29 kali pengiriman, Teripang seberat 697 kilogram dengan nilai Rp278.800.000 dengan 21 kali pengiriman, ikan kakap segar sebanyak 4.036 ekor senilai Rp282.520.000 dengan 16 kali pengiriman.
Ikan betutu sebanyak 1.620 ekor dengan nilai Rp121,5 juta dan lainnya sebanyak 85.430 ekor atau seberat 12.256 ton senilai Rp3,5 miliar dengan 22 kali pengiriman.
“Daerah tujuan pengiriman beragam mulai dari Jakarta, Batam, Bali, Surabaya, Semarang, Dumai, Bandung,dan lainnya,” ucapnya.
Ia menambahkan sebelum dilakukan pengiriman, pihaknya melakukan cek secara fisik kesegaran ikan hasil tangkapan dengan ciri-ciri daging ikan masih kenyal dan mata ikan yang masih cerah. Pihaknya juga mengambil sampel ikan untuk diperiksa ke laboratorium.
"Di laboratorium kami akan memastikan apakah ikan ini bebas dari formalin, hestamin, logam berat dan sesuai dengan permintaan. Apabila bebas maka mereka akan diberikan sertifikat yang menyatakan ikan bersih dari penyakit dan layak ekspor," terangnya.