Masih Minus, AirNav Pede Pergerakan Pesawat Rute Internasional Kian Membaik

Sejumlah pesawat berada di apron Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Senin (23/12/2019). Puncak arus libur di Bandara Soetta akan jatuh pada 20 dan 29 Desember 2019, sedangkan puncak arus balik jatuh pada 5 Januari 2020. Selain itu, peningkatan jumlah penumpang pesawat diprediksi meningkat sebesar 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau sebanyak 3,48 juta penumpang (pada periode 19 Desember 2019-6 Januari 2020). | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno mengatakan untuk pergerakan pesawat udara rute internasional memang masih jauh dari kondisi normal sebelum pandemi COVID-19 melanda dunia.
“Untuk pergerakan rute internasional memang masih minus sampai dengan 85%. Bahkan, penerbangan lintas atau overflying minusnya juga masih sampai dengan 79% dibandingkan dengan kondisi normal. Tapi kami yakin, ke depan kondisi pergerakan rute internasional dan overflying juga akan semakin membaik seiring dengan pengetatan protokol kesehatan di industri penerbangan,” papar Pramintohadi.
AirNav Indonesia mengklaim pada bulan Desember 2020 melayani total 122.480 pergerakan di seluruh ruang udara Indonesia.
baca juga:
“Angka ini turun 34% dibandingkan dengan pergerakan yang kami layani pada Desember 2019, yakni 184.752. Total pergerakan pesawat udara yang kami layani pada 2020 adalah 1.202.748 pergerakan, sedangkan pada 2019 adalah 2.097.595 pergerakan. Namun tren pergerakan pesawat udara sejak Mei 2020 sampai dengan saat ini terus meningkat dan berangsur pulih,” paparnya.
Sementara AirNav Indonesia mengelola 55.188 pergerakan pesawat udara sejak 18 Desember 2020 Sampai dengan 3 Januari 2021 pada periode angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (NATARU).
Pasalnya data tersebut belum ditambah dengan data posko monitoring NATARU hari terakhir yang jatuh pada hari ini.
“Pada puncak arus balik kedua, Minggu (3/1) kemarin, AirNav Indonesia melayani 3.481 pergerakan pesawat udara di seluruh Nusantara, terdiri dari 3.380 penerbangan rute domestik dan 101 penerbangan rute internasional. Rata-rata jumlah penggunaan slot penerbangan pada delapan bandara besar mencapai 71%,” ungkap Pramintohadi.
Dijelaskannya, lima bandara dengan pergerakan pesawat udara terbanyak yang dilayani hari Minggu kemarin antara lain adalah Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dengan 902 pergerakan, Bandara Juanda, Surabaya, dengan 262 pergerakan, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, dengan 257 pergerakan, Bandara Hasanuddin, Makassar, dengan 243 pergerakan, dan Bandara Kualanamu, Medan, dengan 152 pergerakan.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh AirNav Indonesia, puncak pergerakan pesawat udara untuk arus mudik terjadi pada tanggal 23 Desember 2020 lalu. “Pada 23 Desember 2020, kami melayani 3.848 pergerakan pesawat udara, yang juga merupakan jumlah tertinggi pada periode angkutan NATARU ini. Rata-rata jumlah penggunaan slot penerbangan pada delapan bandara besar mencapai 74%,” ujarnya.
Lima bandara dengan pergerakan pesawat udara terbanyak pada tanggal 23 Desember antara lain adalah Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dengan 917 pergerakan, Bandara Hasanuddin, Makassar, dengan 279 pergerakan, Bandara Juanda, Surabaya, dengan 260 pergerakan, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, dengan 207 pergerakan dan Bandara Kualanamu, Medan, dengan 157 pergerakan.[]