Sempat Mampir ke Zona Merah, IHSG Berburu Celah Menguat

Seorang karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (8/8/2018). Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG turun tipis 1,12 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.100,003. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG berbalik arah dan menguat 8,702 poin atau 0,14 persen ke posisi 6.109,833. | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus rela mampir ke zona merah pada pembukaan perdagangan, Selasa (5/1/2021) pagi. IHSG melemah 21,25 poin atau 0,35 persen ke 6.083.
Indeks LQ45 turun 6,96 poin atau 0,73 persen ke 951,68, indeks JII turun 4,31 poin atau 0,67 persen ke 641,98, indeks IDX30 turun 2,90 poin atau 0,56 persen ke 511,50 dan indeks MNC36 turun 1,47 poin atau 0,45 persen ke 327,80
Adapun terdapat 105 saham menguat, 181 melemah dan 177 stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp1,02 triliun dari 1,1 miliar lembar saham yang diperjualbelikan.
baca juga:
Sementara saham-saham yang masuk top gainers, yaitu PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) naik Rp100 atau 12,12 persen ke Rp925, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) naik Rp7 atau 8,05 persen ke Rp94 dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) naik Rp22 atau 6,08 persen ke Rp384.
Sedangkan saham-saham yang masuk top losers antara lain, PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) turun Rp16 atau 4,47 persen ke Rp342, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) turun Rp10 atau 2,56 persen ke Rp380 dan PT Medco Energi International Tbk (MEDC) turun Rp15 atau 2,36 persen ke Rp620.
Sedangkan hingga menjelang pukul 10:30 WIB, IHSG terpantau mulai menghijau naik 0,21 persen atau 12,816 poin ke level 6.117,714.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan IHSG diperkirakan bergerak menguat pada perdagangan hari ini di tengah beragamnya sentimen-sentimen dari pasar.
Dari eksternal, indeks Wall Street pada perdagangan Senin (4/12) kemarin ditutup melemah. Sedangkan indeks bursa regional Asia hari ini diperkirakan bergerak beragam.
"Kalangan analis berpendapat, China tidak akan mengambil langkah signifikan untuk membalas tindakan Bursa New York (NYSE) yang men-delisting tiga perusahaan telekomunikasi China," tutur Alfiansyah mengutip Antara.