Awal Tahun IHSG Mencoba Kembali Lincah, Saham Ini Bikin Keuntungan Melimpah

Tampak layar elektronik pergerakan saham menggunakan kamera ponsel di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Pada penutupan perdagangan akhir pekan, IHSG ditutup menguat 2,18 persen atau 89,52 poin ke level 4.194,94. | AKURAT.CO/Endra Prakoso
AKURAT.CO Secara teknikal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tepat bertahan di Moving Average 20 hari dengan Indikator Stochastic yang tertekan momentum bearish. Adapun sebelumnya IHSG (-0.95%) turun 57,10 poin kelevel 5979.07 berbeda dengan indeks acuan asia yang mayoritas naik diakhir sesi perdagangan tahun 2020.
Secara bulanan IHSG naik 6,53% dibulan Desember 2020 namun secara tahunan IHSG turun 5,09% ditahun 2020.
Pemulihan ekuitas belum seperti Jepang maupun Tiongkok karena peperangan pada COVID-19 di Indonesia yang belum dimenangkan. IHSG menutup tahun tidak berhasil bertahan diatas psikologis level 6.000 setelah aksi amankan keuntungan membayangi investor menjelang tahun 2021.
baca juga:
Setelah alami penguatan bulanan dibulan Desember 2020 yang tertinggi dari 2 tahun terakhir sejak tahun 2018. Sektor infrastruktur (-2.49%) dan industri Dmdasar (-2.02%) menjadi yang terdalam setelah TLKM, TPIA, BRPT dan PGAS menjadi laggard pada pergerakan IHSG. Investor asing tercatat alami aksi beli bersih sebesar Rp76,07 miliar, namun tercatat alami aksi jual bersih sebesar Rp47,81 triliun disepanjang tahun 2020.
"Sehingga kepemilikan asing ditahun 2020 sebesar 31% secara trading value," tutur Head Of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta, Senin (4/1/2021).
Sementara ekuitas Asia menutup perdagangan diakhir tahun dengan bervariasi. Jepang ditutup melemah dimana Indeks Nikkei (-0.45%) dan TOPIX (-0.80%) meskipun demikian dibulan Desember 2020 tercatat telah naik 3.82% dan 2.84% sehingga keseluruhan sepanjang tahun 2020 naik 16.01% dan 4.84%. Indeks HangSeng (+0.31%) dan CSI300 (+1.91%) naik diakhir perdagangan 2020 secara bulanan naik 2.50% dan 2.85% dibulan desember dan secara tahunan HangSeng turun 3.40% sedangkan CSI300 naik 27.21%.
" Keempat indeks acuan di Asia tersebut tercatat naik cukup optimis mayoritas secara tahunan pada masa pandemi berdasarkan data bloomberg," imbuhnya.
Sedangkan bursa Eropa menutup perdagangan dengan melemah jauh dari rekannya di Asia. Indeks Eurostoxx (-0.53%) turun diakhir sesi perdagangan 2020 dengan catatan penguatan 0.78% pada bulan Desember 2020 dan turun 5.14% sepanjang tahun 2020. indeks FTSE (-1.45%) turun pada tutup tahun 2020 dengan penguatan 1.19% pada bulan Desember 2020 dan turun 14.34% pada sepanjang tahun 2020.
"Sepanjang tahun 2020 mayoritas indeks saham di Eropa dan Inggris masih negatif mengimplikasikan peperangan pada pandemi yang belum mereda yang membuat bisnis melambat dan belum sepenuhnya pulih," jelasnya.