Mantan Menkop Era Soeharto Wafat, Pengamat: Beliau Birokrat Koperasi Sejati

Mantan Menteri Koperasi era Presiden Soeharto, Subiakto Tjakrawerdaya dikabarkan Tutup Usia pada hari Sabtu 2 Januari 2021 | DOK. KEMENKOP UKM
AKURAT.CO Mantan Menteri Koperasi Subiakto Tjakrawerdaya dikabarkan tutup usia pada Sabtu, 2 Januari 2021, di RSPP Jakarta. Subiakto Tjakrawerdaya lahir di Cilacap, Jawa Tengah pada tanggal 30 Juli 1944.
Mendengar berita duka cita tersebut, Pegiat sekaligus Pengamat Perkoperasian Indonesia, Suroto menyampaikan, "beberapa hari ini saya bertubi mendapat kabar duka atas kepergian tokoh koperasi, sebelumnya atas meninggalnya salah satu tokoh Pemuda Koperasi Indonesia (Kopindo), Alm Roy BB Janis, lalu Pak Biyakto melalui pesan pendek di Whatsaap tadi malam."
"Saya mengenal Almarhum Pak Subiyakto Tjakrawardaya, mantan Menteri Koperasi dan UKM sejak kuliah. Terutama karena saya aktif sebagai pengurus Koperasi Mahasiswa di kampus, ketika menjabat menteri, beliau tercatat sebagai menteri yang membantu secara kongkrit hibah pendirian Warung Telekomunikasi untuk koperasi mahasiswa di kampus kami Universitas Jenderal Soedirman. Almamater saya yang mana tempatkan beliau sebagai salah satu anggota Dewan Penyantun kampus sampai saat ini," ucapnya melalui keterangan tertulis yang didapat di Jakarta, Minggu (3/1/2021).
baca juga:
Tak hanya itu saja, lanjut Suroto, Alm Subiakto juga sering datang mengisi seminar di kampus dan saya sering mengikutinya. Tapi mulai intens ketika aktif di Jakarta tahun 2009-an.
"Pak Biyakto, kami memanggilnya. Orangnya sangat serius dan gaya priyayinya tampak dari pembawaannya. Sebagai menteri dari latar belakang birokrat karir beliau juga terlihat sebagai orang yang sangat paham bagaimana seluk beluk Kementeriannya. Juga komitmen untuk mengembangkan koperasi sampai akhir hidupnya," ucapnya.
"Pak Biyakto termasuk sedikit dari mantan menteri koperasi yang masih menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan koperasi. Doktor M Taufik, mantan salah satu Deputi / Dirjen di Kemenkop juga orang yang berusaha untuk mengenalkan saya dengan beliau. Satu hari, saya dan Mas Taufik diundang makan siang bersama dan salah satunya membahas UU Perkoperasian. Pak Biyakto terlihat sangat serius membahasnya dan sebagai muridnya saya merasa terhormat karena selalu dimintai pendapat dengan sangat serius," tambahnya.
Kemudian suatu hari, di Ibnoe Soejono Center ( ISC), lembaga yang abadikan nama mantan Dirjen Koperasi dan juga nama mentor utama koperasi saya menyelenggarakan diskusi tentang UU Perkoperasian dengan Narasumber Prof Dawam Rahardjo, dan dimoderatori Almarhum Sularso, Mantan Dirjen Koperasi.
"Pertemuan tersebut tercatat sebagai pertemuan penting karena dihadiri oleh senior dan pakar koperasi Indonesia. Tercatat ada 3 mantan menteri koperasi juga hadir, salah satunya Pak Biyakto. Selain juga hadir pakar koperasi dan ekonomi seperti Alm. Prof Wagiono Ismagil mantan Dekan FE UI. Dalam diskusi, Pak Larso rupanya begitu melakukan pembukaan langsung menohok saya untuk memberikan pandangannya mengenai RUU Perkoperasian yang sedang disusun. Pak Larso membuka dengan pernyataan menggelitik, di ruangan ini sepertinya yang belum sependapat dengan draft RUU Perkoperasian itu hanya Suroto, jadi silahkan anda berikan pandangan barulah nanti masuk ke pembahasan," tuturnya.
Suroto mengatakan dengan penuh percaya diri kalau RUU Perkoperasian yang ada itu cacat secara epistemologis. Lalu dengan terang Prof Dawam sebagai narasumber mengiyakan dan juga Pak Biyakto langsung mendekati saya dan berikan komentar setuju dengan pandangan saya.