BI Catat Peredaran Uang di Bali Capai Rp2,1 Triliun Pada Desember 2020

Warga menukarkan sejumlah uang di mobil kas keliling dari sejumlah bank yang terparkir di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Senin (13/5/2019). Mendekati momen Idul Fitri Bank Indonesia melalui sejumlah bank menyediakan layananan penukaran uang pecahan kecil yang mulai berlangsung hari ini, Senin (13/) hingga Sabtu (29/5) mendatang. Warga dapat menukarkan uang dengan jumlah maksimal Rp 3,9 juta per orang dengan pecahan kecil mulai dari Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu dan Rp 2 ribu. Warga yang telah menukarkan uangnya bisa dapat menukarkannya kembali setelah tiga hari kedepan. | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO, Bank Indonesia mencatat uang kartal atau peredaran uang di Pulau Bali pada Desember 2020 yang bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru mencapai Rp2,1 triliun.
"Untuk Desember 2020, kebutuhan uang kartal di Bali naik dibandingkan dengan November 2020 yang Rp739,73 miliar," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Bali, Jumat (01/01/2021).
BI mencatat realisasi outflow pada Desember 2020 sebesar Rp2,1 triliun itu karena perbankan memang menyiapkan uang kartal yang lebih besar untuk keperluan liburan akhir tahun.
baca juga:
"Ini merupakan siklus tahunan. Kalau Natal dan Tahun Baru, masyarakat memerlukan uang kartal yang lebih untuk keperluan membeli baju dan makanan, ataupun untuk dibagikan pada saudara saat pulang ke daerah," ucapnya.
Oleh karena itu, ujar Trisno, Bank Indonesia telah menyiapkan uang yang cukup untuk kebutuhan libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Pada Desember itu, terjadi peningkatan outflow 184,17 persen dibandingkan November 2020.
Sementara, dibandingkan realisasi outflow tahunan dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan.
Pada Desember 2018, realisasi outflow mencapai Rp3,04 triliun, kemudian pada Desember 2019 sebesar Rp2,96 triliun.
Trisno mengatakan penurunan uang kartal pada 2020 dibandingkan dua tahun terakhir karena transaksi nontunai maupun penggunaan mobile banking sudah menjadi alternatif masyarakat, apalagi dalam kondisi pandemi COVID-19.