Disebut Terseret Pengadaan Goodiebag Bansos Bareng Gibran, Begini Penjelasan Sritex

Petugas mendistribusikan Bantuan Sosial (Bansos) Presiden di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (5/5/2020). Pemerintah menyalurkan paket bansos sembako sebesar Rp600 ribu per bulan selama tiga kali sebagai upaya untuk mencegah warga tidak mudik dan meningkatkan daya beli selama pandemi COVID-19 kepada warga yang membutuhkan di wilayah Jabodetabek. | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menanggapi adanya isu keterlibatannya dalam pengadaan ‘goodiebag’ atau bantuan sosial (Bansos) yang diadakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos).
Corporate Communication Head PT Sri Rejeki Isman Tbk Joy Citradewi mengaku pihak Sritex dihubungi oleh pihak Kemensos mengenai kebutuhan tas ‘goodiebag’ pada bulan April 2020 lalu. Pemesanan tersebut telah diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Sementara itu, pihak Sritex pun membantah berita keterlibatan Sdr. Gibran Rakabuming Raka dalam pengadaan goodie bag Kemensos tersebut.
baca juga:
Menurutnya, Sritex tidak pernah membuka komunikasi apapun dengan putra pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka terkait pengadaan ini.
"Sebagai perusahaan terbuka (Tbk) kami selalu mengedepankan asas transparansi dan keterbukaan informasi. Kami juga berharap klarifikasi ini dapat meluruskan isu
yang beredar di tengah masyarakat dan dapat dituntaskan segera dan sebaik-baiknya," tegasnya.
Seperti diketahui, Nama Gibran Rakabuming menjadi trending di dunia maya karena dikaitkan dengan suap Bantuan Sosial (Bansos) COVID-19 yang menjerat Menteri Sosial Juliari Peter Batubara. Bahkan tagar TangkapAnakPakLurah sempat memuncaki trending ditwitter.
Terseretnya nama putra Presiden Joko Widodo ini langsung direspon Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK menyatakan akan mengusut siapa pun pihak yang diduga terlibat dalam perkara tersebut.
"Kami memastikan setiap informasi akan digali dan dikonfirmasi pada saksi-saksi yang diperiksa," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi media, Senin (20/12/2020).
Penyidik KPK akan meminta siapapun yang memiliki informasi soal kasus suap di Kemensos termasuk memeriksa Sritex.