Menteri KP Ad Interim Minta Jajarannya Fokus Rampungkan Program-program 2020

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengenakan kalung bertuliskan anti virus corona saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (7/7/2020). Rapat itu membahas program strategis kementerian dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi dampak COVID-19. Kementerian Pertanian (Kementan) RI menyatakan telah mengalokasikan anggaran Rp2,65 triliun untuk mengani penyebaran dan dampak COVID-19 (virus corona). Anggaran tersebut dipecah menjadi tiga peruntukan, yakni untuk dukungan pencegahan COVID-19 sebesar Rp40,42 miliar, program pengamanan ketersediaan pangan sebesar Rp1,46 triliun, dan untuk jaring pengaman sosial (social safety net) sebesar Rp1,15 triliun. | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim Syahrul Yasin Limpo meminta jajarannya untuk berkonsentrasi merampungkan program-program yang sudah berjalan di 2020.
"Saya berharap seluruh aktivitas di sini berjalan seperti apa adanya. Semua konsepsi-konsepsi yang sudah terprogram bisa dilakukan upaya-upaya percepatan, terutama di dalam menutup Tahun Anggaran 2020 ini," katanya usai melakukan rapat bersama jajaran Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal, Inspektorat Jenderal, dan Badan di lingkungan KKP, Jakarta, Kamis (3/12/2020).
Pagi tadi, Presiden Joko Widodo secara resmi menunjuk Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim. Penunjukan ini berdasarkan Surat Menteri Sekretaris Negara Nomor 8-918 Tahun 2020.
baca juga:
Menteri Syahrul ditunjuk menggantikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang tengah melakukan kunjungan kerja ke luar negeri sejak 2-10 Desember 2020 mendatang.
Syahrul menjelaskan, selain program-program KKP yang sudah bergulir, pihaknya juga meminta jajaran KKP fokus menyiapkan kebijakan-kebijakan di 2021 mendatang.
"Tentu saja percepatan untuk mempersiapkan langkah-langkah 2021, kini menjadi konsentrasi-konsentrasi saya bersama Sekjen, Irjen dan seluruh Dirjen yang ada di sini," sambung Syahrul.
Tugas terbesarnya, kata dia, adalah merampungkan segala program, aktivitas faktual, administrasi maupun keuangan yang sudah berjalan. "Ini pekerjaan yang besar sekali," tegasnya.
Inspektorat Jenderal, lanjut dia, akan melakukan audit dan pos audit terkait seluruh aktivitas program yang sudah dan sedang berjalan.
Tugas lainnya adalah mempersiapkan program-program 2021 yang dinilainya sudah sangat mendesak. Terlebih saat ini masih dalam situasi pandemi.
"Mohon doanya. Saya mau lihat yang mana yang sudah dilakukan dan saya senang kalau lihat langsung di lapangan dan itu kebiasaan saya. Saya akan melihat yang mana yang Pak Irjen dan Pak Dirjen sudah siapkan di lapangan," tutupnya. []