Saham-saham Ini Mampu Undang Cuan Saat IHSG Galau!

Petugas membersihkan area main hall IHSG di Bursa Efek Jakarta, Jumat (25/9/2020). | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO Secara teknikal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil break out resistance 5.800 dengan pergerakan yang cukup optimis setelah berhasil kuat diatas MA20 dan lower bollinger bands.
Adapun IHSG (+1.56%) ditutup menguat lebih dari sepersen sebesar 89.24 poin kelevel 5813.99 dengan saham-saham disektor Pertambangan (+2.66%), Aneka Industri (+2.63%) dan Infrastruktur (+2.12%) menguat lebih dari sepersen menjadi penopang penguatan IHSG hingga akhir sesi perdagangan.
Optimisme investor terhadap outlook komoditas tambang ditahun depan terutama yang merupakan bahan dasar pembuatan baterai masih menjadi faktor utama. Rentetan data indeks kinerja PMI manufaktur dan inflasi di Indonesia yang cukup baik dinilai masih mampu mendorong penguatan IHSG hingga menghapus pelemahan yang terjadi diakhir bulan November lalu.
baca juga:
" Investor asing tercatat net buy pada pasar reguler sebesar Rp15,03 miliar. Sedangkan total dari keseluruhan pasar net sell sebesar Rp155,31 miliar," Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Kamis (3/12/2020).
Ekuitas di Eropa membuka perdagangan dengan melemah mengiringi indeks berjangkanya yang juga melemah lebih dulu. Indeks Eurostoxx (-0.48%), FTSE (-0.10%) dan DAX (-0.48%) turun.
Investor melihat pembicaraan stimulus dan kemajuan vaksin COVID-19 yang lambat di tengah tingginya pertumbuhan kasus di Eropa. Minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,8% menjadi $44,22 per barel. Minyak merosot karena ketegangan antara anggota OPEC meningkatkan ketidakpastian atas kebijakan yang menunda peningkatan produksi yang direncanakan sebelumnya di Januari 2021.
Selanjutnya The Fed bersaksi di depan Kongres lagi pada hari Rabu. dan adanya Laporan ketenagakerjaan AS pada hari Jumat diharapkan menunjukkan lebih banyak orang Amerika kembali bekerja pada bulan November.
Sementara mayoritas indeks saham Asia memang ditutup bervariasi dengan pergerakan yang tipis pada indeks HangSeng (-0.10%) dan CSI300 (+0.00%) sedangkan Indeks Nikkei (+0.05%) dan TOPIX (+0.32%) naik mengiringi kontrak berjangka ekuitas AS dan Eropa yang turun. Investor mempertimbangkan kembali pembicaraan stimulus di AS dan kemajuan vaksin COVID-19.
Yuan di Tiongkok terkoreksi setelah Joe Biden dikabarkan tidak akan segera menghapus tarif barang-barang Tiongkok. Indikator stochastic terkonsolidasi pada area yang cukup tinggi setelah membentuk pola dead-cros pada area jenuh beli.