Menilik Peran Daendels dalam Pembangunan Jalan di Jawa

Pengangkutan batu yang digunakan dalam pembuatan jalan di Kediri, 1919. | www.nationaalarchief.nl
AKURAT.CO Jauh sebelum kedatangan bangsa Belanda, jalan telah ada sebagai sarana mobilisasi masyarakat di Nusantara, terutama di daerah Jawa. Jalan raya juga secara kuat mempengaruhi perkembangan politik dan ekonomi di Pulau Jawa. Adanya sebuah jalan raya memungkinkan antar daerah dan wilayah di Pulau Jawa menjadi terhubung, dan memungkinkan terjadinya interaksi sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
Di wilayah Pantai Utara Jawa Tengah, jalan raya telah hadir jauh sebelum kehadiran penjajahan Belanda (Hartatik, 2016). Jalan Raya Pesisir tersebut merupakan sarana mobilitas orang dan barang. Pada masa Kerajaan Mataram Islam, Jalan Raya Pesisir juga digunakan sebagai media penghubung antara daerah pesisir dan pedalaman. Istilah ‘pesisir’ merujuk kepada daerah yang berada jauh dari pedalaman. Sedangkan istilah ‘pedalaman’ merujuk pada daerah yang berada di sekitar pusat kerajaan.
Sebelum Kerajaan Mataram berhasil ditaklukan, daerah-daerah pesisir yang dilalui oleh Jalan Raya Pesisir memiliki perekonomian yang kuat, yang menghubungkan perdagangan dari luar Pulau Jawa masuk ke pedalaman Pulau Jawa.
baca juga:
Perekonomian yang berkembang adalah ekonomi maritim. Setelah secara bertahap daerah pesisir jatuh ke tangan VOC sebagai imbalan atas bantuan VOC kepada Kerajaan Mataram dalam menghadapi pemberontakan-pemberontakan, perekonomian di daerah pesisir utara Pulau Jawa pun berubah.
Pembangunan Jalan Raya Pos (Groote Postweg) yang dilakukan Herman Willem Daendels (1808-1811) dan memanjang dari Anyer sampai Panarukan merupakan proyek besar yang berlangsung kurang lebih satu tahun dengan menghabiskan dana, tenaga, dan jiwa manusia yang banyak.
Pembangunan Jalan Raya Pos Daendels, baik di Priangan mau pun di wilayah Pantai Utara Jawa, sebenarnya menggunakan prinsip ekonomis karena tidak membangun jalan yang benar-benar baru, tetapi sebagian besar merupakan jalan-jalan yang sudah ada sebelumnya.
Daendels memperluas jalan raya yang ada mau pun membuat yang baru dengan lebar 7,5 meter dengan dibatasi lapisan batu yang memadai pada kedua sisinya, supaya jalan tersebut tidak terkikis air yang mengalir, sehingga pada suatu saat juga dapat digunakan oleh angkutan dengan menggunakan kereta kuda dan gerobak.
Ketika Daendels menguasai Pulau Jawa, Jalan Raya Pesisir tersebut menjadi pondasi utama Daendels membangun proyek ambisiusnya saat itu, de Groote Postweg. Namun, tidak hanya menghubungkan daerah di pesisir dan pedalaman Jawa Tengah, Daendels membangun sebuah Jalan Raya yang terbentang dari Anyer (ujung sebelah barat Pulau Jawa) hingga Panarukan (ujung sebelah timur Pulau Jawa).
Sejak awal abad ke sembilan belas, Jalan Raya Pos Daendels telah menembus pulau utama Jawa dari barat ke timur sebagai bagian pertahanan melawan invasi Inggris. Selama pemerintahan Daendels dan Raffles, telah dibuat jalan dari Anyer ke Banyuwangi lebih dari 1.000 kilometer.