Sains Indonesia Peroleh Dana Hibah Rp3,7 Miliar dari Inggris, Untuk Apa?

Bendera Inggris Raya berkibar di Pulau Hayling, Inggris, 24 Mei 2020. | REUTERS/Peter Cziborra
AKURAT.CO UK Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS) mendapatkan hibah dana sebesar 200 ribu poundsterling atau setara Rp3,7 miliar dari Pemerintah Inggris melalui Global Challenges Research Fund (GCRF) yang dipimpin oleh the University of Nottingham, demikian disampaikan Koordinator UKICIS Bagus Muljadi kepada Antara London, Minggu (29/11/2020).
Menurut Bagus, hibah tersebut akan memungkinkan pihaknya untuk mengatasi tantangan berkaitan dengan adopsi kendaraan listrik (EV) dan pesawat listrik di Indonesia.
“Hibah dari Pemerintah Inggris ini untuk membiayai proyek penelitian pertama dari UK Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS) bekerja sama dengan UGM dan Universitas Indonesia dimulai awal 2021," ujarnya dilansir dari Antara.
baca juga:
Dipilihnya tim UKICIS, membuktikan bahwa Indonesia menjadi prioritas dibanding negara lain yang menjadi fokus GCRF.
“Dana dari pemerintah Inggris ini diprioritaskan untuk membangun kapasitas industri batterai, kendaraan dan pesawat bertenaga listrik di Indonesia," katanya.
Menurut pihak Universitas Nottingham, dana hibah dari Pemerintah Inggris adalah hasil tindak lanjut dari pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Hal yang kami lakukan adalah bentuk dari diplomasi sains dengan menggunakan riset sebagai alat untuk merekatkan kerja sama Inggris dan Indonesia," katanya menambahkan.
Universitas Nottingham ingin membantu membangkitkan industri kendaraan dan pesawat listrik Indonesia lewat riset kolaborasi UKICIS antara institusi riset terbaik di Inggris dengan Indonesia upaya membangun hubungan bilateral yang lebih erat antar kedua negara.
The University of Nottingham dan Global Challenge Research Fund setuju mendanai proyek akan dimulai awal tahun 2021.