Komitmen BRI Jaga UMKM Demi Terwujudnya Target SDG's

Pekerja saat membuat aquarium hiasnya dengan batuan dan tanaman buatan di kiosnya yang ada di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (23/4/2019). Aquarium ikan ini mulai dijual dengan harga Rp350 Ribu hingga Rp8 Juta dilihat dari bentuk dan tingkat kesulitan pembuatannya. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melansir sebanyak 3,79 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya. Jumlah ini berkisar 8 persen dari total pelaku UMKM yang ada di Indonesia, yakni 59,2 juta. | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO Peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk merealisasikan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia begitu besar. Karena itu, Bank BRI terus mendorong pelaku UMKM agar semakin tumbuh, berdaya saing, dan segera pulih dari masa sulit akibat pandemi Covid-19.
Pentingnya posisi UMKM bagi Indonesia terlihat dari besarnya jumlah tenaga kerja yang terserap sektor ini. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga 2018 lalu ada 116,97 juta orang, atau 98 persen tenaga kerja, yang berkegiatan di sektor ini.
Selain dari sisi penyerapan tenaga kerja, UMKM juga menyumbang Rp8.573,9 triliun (61,07 persen) PDB Indonesia (atas harga berlaku) per 2018.Karena perannya yang besar, UMKM harus dijaga dan dikembangkan agar semakin berdaya.
baca juga:
Direktur Utama BRI, Sunarso menuturkan, upaya menjaga dan mengembangkan UMKM sejatinya harus dilakukan bersama-sama. BRI telah mulai melakukan hal ini dengan menjadikan UMKM sebagai pilar utama penyangga bisnis perusahaan.
“Fokus bisnis BRI adalah pengembangan UMKM. Kami terus berupaya agar UMKM bisa semakin mudah mendapat akses permodalan, memperluas pasar, dan meningkat kemampuan serta kualitas produknya. Ini harus dilakukan agar UMKM semakin kuat dan cepat membantu pencapaian target-target SDGs yang ditargetkan tercapai pada 2030,” ujar Sunarso dalam keterangan resminya, di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Selama ini, mayoritas nasabah BRI adalah pelaku UMKM. Komposisi kredit yang disalurkan BRI terhadap UMKM telah mencapai 80,65 persen dari total kredit per kuartal III/2020. Ini merupakan milestone dari perseroan, dimana untuk pertama kalinya BRI mampu mencapai porsi kredit UMKM sebesar 80 persen. Padahal pencapaian tersebut targetkan di tahun 2022, dan BRI mampu menjawab tantangan tersebut lebih cepat.
Pembiayaan yang diberikan BRI terhadap UMKM terpisah ke dalam sejumlah produk, mulai dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), KUR Super Mikro, dan Kredit Modal Kerja Tangguh. Seluruh pembiayaan bagi UMKM disalurkan dengan tingkat risiko kredit yang terkendali, serta tingkat bunga terjangkau.
“Pemberian akses modal yang terjangkau dan mudah sangat penting bagi UMKM, agar peran mereka untuk mencapai target SDGs pertama, yakni pengentasan kemiskinan dalam segala bentuk di manapun, bisa segera terwujud. Melalui pembiayaan yang sehat, UMKM juga bisa berperan lebih dalam untuk mengakhiri bencana kelaparan dan mewujudkan ketahanan pangan,” papar Sunarso.
Selain membantu permodalan dengan biaya murah, BRI juga memiliki platform khusus bagi UMKM agar bisa memperluas pasar di era digital bernama pasar.id. Melalui platform ini, sekarang sudah ada 16 ribu lebih pedagang dari 5 ribu pasar se-Indonesia yang bisa memasarkan produknya secara daring.