Disdag Surabaya Berdayakan Pelaku UMKM Membuat APD dan Masker Kain

Penjahit memproduksi alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis di Bandung, Jawa Barat, Senin (13/4/2020). Penjahit spesialis seragam dinas dan jaket ini mengalihkan produksinya ke pembuatan APD untuk tenaga medis dalam penanganan pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit umum dan swasta di Jawa Barat dengan jumlah produksi 300 hingga 400 buah per minggu. | ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
AKURAT.CO, Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Surabaya, Jawa Timur, diberdayakan untuk membuat alat pelindung diri (APD), masker kain, baju hazmat, dan kebutuhan lainnya selama pandemi COVID-19.
"Pembatasan aktivitas masyarakat karena pandemi, berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian.Karena itu, kami berupaya agar pelaku usaha tetap berdaya di masa pandemi ini," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya Wiwiek Widayati di Surabaya, Rabu, (25/11/2020).
Wiwiek mengaku sudah melakukan berbagai upaya agar pelaku usaha khususnya para pelaku UMKM mampu bertahan dan tetap bergeliat di tengah pandemi. Salah satunya adalah dengan memberdayakan UMKM dalam pemenuhan kebutuhan di masa pandemi, seperti halnya untuk pemenuhan APD, masker kain, baju hazmat dan kebutuhan lainnya.
baca juga:
Tak hanya itu, pihaknya juga memberdayakan UMKM melalui pemenuhan kebutuhan di masa pandemi. Namun, kata dia, pemkot juga menyediakan ruang bagi pelaku usaha untuk menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan mereka. Tentunya ruang atau fasilitas ini disiapkan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Kami juga menyediakan ruang atau memberikan pelatihan bagi UMKM dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.
Sementara untuk sarana promosi dan penjualan, kata Wiwiek, pemkot membuka aksesibilitas untuk pemanfaatan marketplace bagi UMKM. Bahkan, pihaknya juga mendorong dan memperkuat UMKM untuk membidik pasar ekspor.
"Kami juga memfasilitasi dan mengoptimalkan penyediaan sentra atau stan untuk tempat penjualan dan display produk UMKM," jelasnya.
Meski demikian, kata dia, pelaku usaha tak bisa lepas dari dampak pandemi itu sendiri. Tentunya hal ini berimbas pula pada omzet penjualan produk UMKM.
Untuk itu, Disdag memfasilitasi UMKM untuk berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya terkait dalam mengusulkan Program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) dari Pemerintah Pusat.
"Kita juga berkoordinasi dengan OPD terkait lainnya untuk mengusulkan UMKM dalam program BPUM dari Pemerintah Pusat," katanya. []