DPR Minta PTPN Optimalkan Klasterisasi Guna Perbaiki Kinerja

Kendaraan melintas di kawasan perkebunan kelapa sawit PTPN VI, Sariak, Pasaman Barat, Sumatra Barat, Sabtu (1/12/2018). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, sektor kelapa sawit menghadapi penurunan harga crued palm oil (CPO) sebesar 24 persen, dari 636 dolar AS per ton menjadi 485 dolar AS per ton hingga akhir Oktober 2018. | ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
AKURAT.CO Anggota Komisi VI DPR RI menginginkan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dapat mengoptimalkan klasterisasi berdasarkan komoditas tertentu guna memperbaiki kinerja korporasi secara signifikan.
"Coba dibuat klaster per komoditas saja. Kalau komoditasnya gula, ya gula dikumpulin di situ dan dikonsolidasikan. Yang komoditasnya sawit, ya dikumpulin per komoditas," kata Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron dalam rilis di Jakarta, Selasa (24/11/2020).
Menurut dia, bila dibuat pengelompokan secara multikomoditas maka tidak akan kelihatan kinerja PTPN dari sisi korporasinya.
baca juga:
Herman juga menambahkan PTPN I sampai dengan PTPN XIV saat ini saling berkompetisi. PTPN manapun yang mampu menghasilkan keuntungan, maka berhak menjadi holding.
Ia menilai holding ini sebagai bagian dari penghargaan kepada direksi maupun korporasi yang mampu menunjukkan kinerja lebih baik.
"Ini yang menurut saya yang menjadi sorotan dan konklusinya adalah memang semuanya terdampak oleh COVID-19. Saya kira yang harus dipersiapkan roadmap-nya. Kementerian BUMN harus menunjang kesiapan korporasi pada waktu dan situasi pandemi maupun nanti pasca pandemi," katanya.
Sebagaimana diwartakan, perusahaan induk atau holding sektor perkebunan PTPN III (Persero) sejak akhir 2019 terus melakukan transformasi perusahaan melalui 18 program strategis dan enam program prioritas quick wins guna mengoptimalkan kinerja produksi dan efektivitas perusahaan.
Transformasi juga dilakukan untuk menghadapi tantangan BUMN industri perkebunan itu di berbagai aspek termasuk pengelolaan portofolio, operasional, komersial, investasi dan pendanaan, model operasi, merit system, budaya dan kapabilitas.
Corporate Secretary Holding PTPN III (Persero) Imelda Alini Pohan mengatakan transformasi yang dilakukan sejak 2019 ini telah mulai menunjukkan pencapaian, di antaranya dalam hal peningkatan kinerja tahun 2020 dari operasional maupun keuangan dibandingkan dengan tahun 2019, di mana telah terjadi kenaikan produksi komoditas utama.
Peningkatan produksi tersebut terjadi pada CPO sebesar 1,74 persen, produksi karet naik sebesar 6,94 persen, serta produksi teh naik sebesar 10,38 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. []