Musni Umar: Penurunan Baliho HRS, Alihkan Isu Utang yang Menggunung

Prajurit TNI menertibkan spanduk bergambar wajah Rizieq Shihab saat patroli keamanan di Petamburan, Jakarta, Jumat (20/11/2020). | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar mengkritik tindakan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang memerintahkan jajarannya untuk menurukan baliho-baliho Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Menurut dia yang merupakan sosiolog, penurunan baliho tersebut seakan-akan mengalihkan isu besar yang dihadapi Indonesia yakni covid-19 hingga utang negara yang semakin menggunung.
"Penurunan baliho Imam Besar HRS oleh TNI telah mengalihkan perhatian bgs Indonesia dari masalah besar yg dihadapi seperti covid-19, utang yang menggunung, disintegrasi, ketidakadilan dan sebagainya," ucap Musni Umar, dikutip dari unggahan twitternya, Selasa (24/11/2020).
baca juga:
Seperti diketahui, Perintah panglima Kodam Jaya Dudung Abdurachman kepada prajuritnya mencopot seluruh spanduk dan baliho Habib Rizieq Syihab (HRS) rupanya mendapat restu dari Panglima TNI.
Langkah Panglima Kodam Jaya itu disebut-sebut telah melalui proses pembacaan terhadap situasi Jakarta. Karenanya, pencopotan spanduk dan baliho TNI tak perlu menunggu perintah Panglima TNI.
Pernyataan itu disampaikan Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad. Ia mendampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman saat melaksananakan konfirmasi pers di Kodam Jaya, Jakarta, Senin (23/11/2020).
Pernyataan Kapuspen TNI tersebut sekaligus sebagai klarifikasi terkait simpang siurnya pemberitaan tentang perintah penurunan Baliho di DKI Jakarta oleh TNI beberapa hari yang lalu. Dia mengakui Panglima TNI memang tidak memberikan perintah untuk menurunkan baliho.
Namun dia beralasan, pencopotan baliho HRS terlalu teknis untuk menggunakan surat perintah Panglima TNI.
"Tentunya Panglima TNI akan mendukung semua tindakan yang dilakukan Pangdam Jaya atas dasar pertimbangan di lapangan tersebut," jelasnya.