Sopir Angkot dan Ojek Online Harap Program Pertalite Seharga Premium Diperpanjang

Angkutan kota (angkot) yang terparkir di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Minggu (10/5/2020). Ketua Organda DKI Shafruhan Sinungan mengatakan dari sekitar 85.900 kendaraan yang berada di bawah naungannya, hanya 8.000-8.600 unit yang masih dapat beroperasi. Menurunnya jumlah angkutan umum yang beroperasi merupakan imbas dari imbauan pemerintah untuk tetap di rumah dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga menyebabkan sepinya penumpang. | AKURAT.CO/Endra Prakoso
AKURAT.CO Kalangan pengendara angkutan umum di Jakarta Timur meminta program Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite dengan harga Premium melalui program Langit Biru Pertamina dapat diperpanjang.
"Pengennya bisa ditambah 1,5 tahun lah supaya ke depan kami bisa adaptasi dulu. Harga tidak langsung melonjak," kata sopir angkutan umum trayek Kampung Malayu-Bekasi, Paidi, di Jakarta, Senin (23/11/2020).
Paidi mengatakan 1,5 tahun adalah waktu yang ideal bagi pengusaha angkutan umum untuk beradaptasi dengan Pertalite sebagai bahan bakar kendaraan.
baca juga:
Pertamina menerapkan harga khusus pertalite di Jakarta Timur mulai Minggu (22/11) melalui Program Langit Biru (PLB), harga khusus pertalite kini hanya Rp6.450 per liter, atau turun Rp1.200 dari harga normal hingga enam bulan ke depan.
Paidi mengatakan kebijakan itu tepat diterapkan di tengah pandemi COVID-19 saat ini yang membuat ekonomi sopir angkutan umum menurun.
"Kalau pendapatan sopir angkot ada bagusnya, jadi tidak terlalu memberatkan, kita justru merasa terbantu di saat pandemi ini. Jadi terbantu banget Pertalite harga premium," katanya.
Sementara itu pengendara ojek online, Rizky Patriot, mengatakan program tersebut sangat bermanfaat untuk kalangan ojek online yang bergantung pada BBM.
"Berharap programnya bisa terus, apalagi kita driver, bahan bakar sangat penting. Sangat terbantu sekali sama program ini," katanya.
Sejumlah pengendara angkutan umum tampak antusias mengantre di jalur Pertalite Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Otista Raya, Kampung Melayu, Cawang, Jakarta Timur, Senin petang.