Banggar DPR Sebut Ekonomi Indonesia Masuki Fase Titik Balik

Ketua Banggar M. Said Abdullah saat memimpin rapat kerja dengan menteri Keuangan Sri Mulyani di Ruang Banggar, Nusantara II, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (25/9/2020). | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah menilai kondisi perekonomian Indonesia saat ini telah memasuki fase titik balik (turning point) dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19.
Menurut Said, meski masih mengalami kontraksi, namun seluruh komponen pertumbuhan ekonomi mulai menunjukkan tren meningkat bahkan telah melewati fase kritisnya.
"Momentum perkembangan ekonomi pada triwulan III-2020 sudah menemukan turning point. Untuk kembali kepada track pertumbuhan ekonomi positif. Hal ini tercermin dari terjadinya perbaikan di berbagai sektor ekonomi nasional dari kondisi kontraksi yang dalam menuju ke arah zona positif pada triwulan III-2020," kata Said dalam keterangan di Jakarta, Senin.
baca juga:
Perekonomian nasional pada triwulan III-2020 masih mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 persen secara tahunan (year on year/yoy). Tetapi, sudah mulai terjadi perbaikan dari triwulan sebelumnya sebesar minus 5,32 persen (yoy). Secara kuartalan juga sudah mengalami peningkatan sebesar 5,05 persen (qtq)
Said berharap titik balik perekonomian nasional pada kuartal III-2020 harus tetap dipertahankan hingga kuartal IV atau hingga akhir 2020. Karena itu, sisa waktu satu setengah bulan hingga akhir tahun 2020, harus bisa dioptimalkan oleh pemerintah.
"Belanja perlindungan sosial harus dioptimalkan penyerapannya," katanya.
Said menuturkan salah satu kunci akselerasi pemulihan ekonomi nasional hingga akhir tahun adalah optimalisasi penggunaan dana penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020.
Sampai saat ini, realisasi pemanfaatan dana penanganan COVID-19 dan PEN hingga 11 November 2020 baru mencapai Rp386,01 triliun atau setara 55,5 persen dari pagu anggaran Rp695,2 triliun.
"Karena itu, perlu upaya kerja keras, untuk bisa mewujudkan alokasi anggaran hingga mencapai 100 persen. Mengingat waktu tinggal 1,5 bulan lagi, jangan sampai PEN 2020 tidak bisa dioptimalkan," ujar Said.