BPS: Keterampilan Kerja 89 Persen Penerima Kartu Pra Kerja Meningkat

Keterampilan di luar pekerjaan sangat diperlukan bukan hanya untuk mengembangkan kualitas diri tetapi juga untuk mendapat pemasukan alternatif. | Pexels
AKURAT.CO Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) bulan Agustus 2020 yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 89 persen penerima Kartu Pra Kerja meningkat keterampilan kerjanya.
"Ternyata dari sudut pandang mereka, program Kartu Pra Kerja ternyata bisa meningkatkan keterampilan mereka," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam sebuah webinar, Jakarta, Senin (23/11/2020).
Selain itu, ada beberapa temuan lain juga diungkapkan BPS, yakni penerima Kartu Pra Kerja adalah mayoritas laki-laki (58 persen), tinggal di perkotaan (76 persen), usia muda, pendidikan SMA ke atas (91 persen).
baca juga:
Kemudian sebanyak 45 persen penganggur pada Agustus, atau 5 bulan sejak program diluncurkan, menyatakan tahu tentang program Kartu Pra Kerja. Alasan utama peserta program Kartu Pra Kerja tetap untuk meningkatkan keterampilan kerja (skill), baru disusul alasan mencari insentif, masing-masing sebanyak 48 persen dan 27 persen dari penduduk usia 18 tahun ke atas.
BPS juga mencatat Penerima Kartu Pra Kerja berasal dari 34 provinsi se-Indonesia, dengan penerima terbanyak adalah Jawa Barat (16 persen), disusul DKI Jakarta (10 persen) dan Jawa Timur (9,8 persen).
Sedangkan provinsi dengan penerima paling sedikit adalah Papua Barat (0,08 persen), disusul Gorontalo (0,37 persen), dan Papua (0,46 persen).
Suhariyanto atau kerap disapa Kecuk menggarisbawahi pentingnya upaya penyebaran informasi yang lebih masif di Indonesia Timur, khususnya Papua dan Papua Barat.
Sakernas Agustus 2020 mempunyai jumlah sampel 30 ribu blok sensus atau sekitar 300 ribu rumah tangga yang menyebar di seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Kecuk juga mengatakan Sakernas Agustus 2020 mempunyai jumlah sampel 30 ribu blok sensus atau sekitar 300 ribu rumah tangga yang menyebar di seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
“Sakernas 2020 ini berbeda dengan survei sebelumnya, kali pertama kami tambahkan beberapa pertanyaan terkait dampak COVID-19, program Kartu Pra Kerja, dan persepsi mengenai program pemerintah terkait bantuan sosial," ucapnya. []