KKP Paparkan Seramnya Dampak dari Penangkapan Ikan dengan Cara Merusak

Seorang warga menjala ikan di Setu Wanaherang, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Kamis (25/7/2019). Sejumlah warga mencari ikan di kawasan waduk itu baik untuk kebutuhan hidup sendiri maupun untuk dijual ke pasar. | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP Tb. Haeru Rahayu menegaskan akan terus menjadikan pemberantasan destructive fishing (penangkapan ikan dengan cara-cara merusak) sebagai salah satu prioritas.
"Di bawah komando (Menteri Kelautan dan Perikanan) Edhy Prabowo kita mengusung pembangunan ekonomi kelautan berkelanjutan, jadi tidak ada tempat bagi destructive dan illegal fishing," kata Tb Haeru Rahayu yang akrab disapa Tebe di Jakarta, Senin.
Menurut dia, hal tersebut juga sejalan dengan kebijakan KKP di era kepemimpinan Menteri Edhy Prabowo yang ingin membangun ekonomi kelautan berkelanjutan.
baca juga:
Dikatakannya, penangkapan dengan cara yang merusak memiliki dampak negatif, bukan hanya terhadap sumber daya ikan dan lingkungannya, tetapi juga dampak sosial yang besar.
Lebih lanjut Tb menyampaikan bahwa sejumlah aktivitas penangkapan pelaku penangkapan ikan dengan cara-cara merusak ini merupakan hasil kerja sama yang erat dengan pemerintahan daerah.
Tb juga memastikan, pihaknya bakal terus melakukan fungsi edukasi terhadap nelayan-nelayan kecil agar tidak melakukan aksi-aksi penangkapan ikan dengan cara-cara merusak.
"Edukasi terhadap nelayan kecil akan terus kami lakukan secara intensif, selain kerja sama dengan pemerintah daerah serta instansi terkait lainnya. Pendekatan ini sangat penting agar destructive fishing dapat ditangani secara komprehensif," ucap Tb.
Sementara itu, terkait kasus penangkapan ikan merusak, Plt. Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Matheus Eko Rudianto mengungkapkan pihaknya telah melakukan penangkapan pelaku yang menggunakan bom ikan di perairan Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat (20/11).
Eko memaparkan, petugas ketika itu mendengar adanya ledakan dari dua arah yang berbeda, yaitusatu suara ledakan berasal dari kerumunan kapal yang terdiri dari 3 unit perahu, kemudian satu suara ledakan lainnya terdengar cukup keras berasal dari 1 perahu tepat di depan kapal Purse Seine KM. DUA PUTRI 01.