40 Perbankan Nasional Berpotensi Unggul Jadi Neobank

Ilustrasi - Perbankan | AKURAT.CO/Ryan
AKURAT.CO Di era seperti saat ini, sudah sebuah keniscayaan sistem keuangan model digital menjadi minat baru di masyarakat. Untuk itu, tak bisa dipungkiri perbankan pun berusaha menjadi neobank (bank challenger) atau bank digital untuk mengejar ketertinggalannya melawan teknologi finansial (financial technology/fintech).
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai perbankan sebenarnya bisa lebih unggul untuk menjadi neobank. Sebab, industri perbankan sudah lebih membangun ekosistem serta memiliki data nasabah yang sudah cukup besar.
"Potensi besar justru di perbankan yang sudah mempunyai ekosistem. Jadi bank-bank yang tidak mempunyai ekosistem mungkin akan berat kalau akan menjadi neobank,” kata Aviliani pada diskusi Infobank dalam The Chief Economist Forum dengan tema Traditional Bank vs Neobank secara daring, di Jakarta, Selasa (17/11/2020).
baca juga:
Ia pun melihat potensi perbankan di tanah air yang bisa menjadi neobank setidaknya ada 40 perbankan. Angka ini setara 36 persen dari total 110 bank yang bisa bertransformasi.
"Indonesia ada 35 bank sampai 40 bank yang sudah punya ekosistem. Nah tinggal bagaimana mereka bisa membangun teknologi,” kata Aviliani.
Untuk itu, Aviliani menuturkan, perbankan harus mendorong operasi mereka ke arah digital. Menurut studi fintech dan digital banking 2025 Asia Pasifik, diprediksikan 63 persen nasabah di Asia Pasifik akan mengadopsi sistem digital.
"Kemudian tahun 2025 sebanyak 38 persen pendapatan bank tradisional bakal terganggu karena kehadiran baru atau tuntuan digital yang semakin tinggi," ujarnya.
Aviliani pun menambahkan, Indonesia pada 2023 setidaknya 40 persen nasabah bank lebih menikmati ekosistem digital. []