Indonesia Digital Trade Show Diharapkan Bisa Jadi Lokomotif Pergerakan Ekonomi RI

Indonesia Digital Trade Show | Dokumentasi: Istimewa
AKURAT.CO Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktur Jenderal Perdagangan dalam Negeri, Syailendra mengapresiasi hadirnya pagelaran acara Indonesia Digital Trade Show in Conjunction with Indonesia Local Brands Expo 2020.
Menurut dia, dengan hadirnya acara tersebut diharapkan mampu menjadi sumber atau lokomotif terhadap pergerakan ekonomi Indonesia yang saat ini sedang terguncang akibat pandemi COVID-19.
"Jika mengacu kepada data Badan Pusat Statistik (BPS), angka output perekonomian atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia periode kuartal II-2020 negatif. Kemudian PDB Indonesia periode April-Juni 2020 terkontraksi atau minus 5,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, nah maka dengan itu kami berharap dengan hadirnya pagelaran acara ini mampu merangsang pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucapnya pada saat virtual conference bersama media di Jakarta, Selasa (17/11/2020).
baca juga:
Tak hanya itu saja, lanjutnya, sebagai bagian dari bentuk respon, pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya percepatan pemulihan ekonomi yang berfokus kepada kesejahteraan masyarakat, salah satunya adala pemberian stimulus ekonomi yang manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat.
"Sebagai contoh, bagi masyarakat yang membutuhkan berupa program bantuan sosial, dan dukungan kepada UMKM berupa subsidi bunga dan kredit. Selanjutnya kedua, dilakukan percepatan penyerapan tenaga kerja melalui proyek-proyek padat karya, kemudian upaya percepatan pemulihan ekonomi ini berjalan beriringan dengan upaya kesehatan dan membangun rasa aman di tengah pandemi ini," tegasnya.
Senada dengan Syailendra, Kementerian Ekonomi Kreatif dan Pariwisata (Kemenparekraf) juga menyatakan dukungannya terhadap acara ini. Hal tersebut disampaikan oleh Andy Ruswar selaku koordinator bidang fesyen, desain dan kuliner Kemenparekraf.
Dirinya menyampaikan, hadirnya pandemi COVID-19. faktanya saat ini berdampak negatif terhadap kondisi perekonomian yang menimbulkan kontraksi dengan penurunan pertumbuhan mencapai minus 5,21 persen, dan mengakibatkan hampir semua sendi perekonomian terdampak.
“Namun demikian kami ingin para pelaku usaha terus optimis dan yakin bahwa selalu ada peluang asalkan para pelaku ekraf menerapkan strategi pasar yang paling tepat. Untuk itulah, kami Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ada di sini sebagai wujud pemberian dukungan kepada usaha para pelaku usaha kreatif,” ucapnya.
Maka dengan itu, lanjutnya, diharapkan IDTS ini dapat turut jadi bagian dalam pemulihan perekonomian nasional, peningkatan tingkat konsumsi domestik, serta memperkuat program pemerintah yakni gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). []