TNI Ingin Produksi Vaksin, Said Didu: Jadi 'Rebutan', Ada Apa? Menkes Kemana?

Said Didu usai diperiksa Bareskrim Polri | AKURAT.CO/Yudi Permana
AKURAT.CO Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam wawancara di akun youtube resmi milik Puspen TNI menyatakan, keinginannya mengembangbiakan virus Covid-19. Dia juga mengungkapkan, akan membangun laboratorium khusus Covid-19 di kawasan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Pulau Galang, Kepulauan Riau.
Kata dia, ke depan TNI akan mengajukan pembangunan laboratorium khusus dengan Bio Standar Level (BSL) tiga dan empat. Sehingga, laboratorium itu bisa digunakan untuk mengembangbiakan virus yang nantinya digunakan sebagai obat jika serangan pandemi muncul seperti saat ini.
Menanggapi hal tersebut, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, dalam akun Twitternya @msaid_didu, mengatakan vaksin sekarang kok menjadi ajang rebutan.
baca juga:
"Sepertinya vaksin jadi "rebutan". Setelah BIN, Menteri BUMN, Menko Perekonomian, sekarang TNI," celotehnya seperti dikutip Akurat.co, Senin (9/11/2020).
Dia pun juga mempertanyakan ada apa dibalik keinginan pihak TNI ini sehingga ingin membuat laboratorium dan membuat vaksin Covid-19 sendiri. Said Didu juga mempertanyakan selama ini Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto kemana.
"Ada apa ? Menkes ke mana ?" tegasnya.
Sebelumnya Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan, Isa Rachmatawarta, menyatakan tahun ini pihaknya akan menyuntikkan dana sebesar Rp2 triliun kepada holding BUMN farmasi PT Bio Farma (Persero) untuk pengadaan vaksin.
Isa mengatakan rencana penyuntikan dana muncul ketika Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Komisi XI DPR RI melakukan kajian sehingga ditemukan adanya urgensi untuk menambahkan modal ke Bio Farma Group.
"Waktu hari-hari terakhir diskusi di Banggar DPR RI muncul usulan untuk menambahkan PMN bagi Bio Farma Group," katanya dalam diskusi daring di Jakarta, pekan lalu.