Mensos Sesumbar Bansos Beras Telah Rampung Tersalurkan

Menteri Sosial Juliari Batubara memberikan sambutan saat meluncurkan Program Bantuan Sosial Beras di Kompleks Pergudangan BULOG Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (2/9/2020). | AKURAT.CO/Endra Prakoso
AKURAT.CO, Menteri Sosial Juliari Batubara menyebut program Bantuan Sosial Beras di masa pandemi COVID-19 ini telah selesai tersalurkan 100 persen dan tepat waktu.
Hal tersebut disampaikan Mensos saat melepas pengiriman terakhir beras dari gudang Perum Bulog di Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Selasa (3/11/2020).
Menurut dia, per 1 Oktober 2020 telah tersalur 450 ribu ton beras.
Juliari Batubara menjelaskan bansos beras merupakan bagian dari program jaring pengaman sosial yang diamanatkan kepada Kemensos untuk menanggulangi dampak pandemi.
Juliari Batubara menuturkan target dari program ini yakni 10 juta keluarga penerima manfaat program keluarga harapan yang menerima beras medium dari Bulog. Masing-masing keluarga, kata dia, menerima 15 kg beras selama periode Agustus hingga Oktober 2020. Selain membantu masyarakat terdampak pandemi, lanjut dia, program ini juga memberi efek domino terhadap perekonomian.
"Program ini membuka pasar bagi petani untuk menjual berasnya kepada Bulog," katanya.
Program bansos beras, menurut dia, merupakan kebijakan presiden dalam upaya meringankan beban masyarakat terdampak pandemi.
"Presiden berpesan agar tidak ada masyarakat yang kelaparan selama pandemi," pungkasnya.
baca juga:
Sementara itu dikesempatan berbeda, ia memastikan, Kemensos akan melanjutkan program BST bagi masyarakat terdampak pandemi pada tahun 2021.
“BST akan dilanjutkan selama enam bulan yakni dalam periode Januari-Juni 2021. Sasaran program akan meliputi 34 provinsi atau seluruh provinsi di Indonesia, jadi termasuk DKI Jakarta,” ujarnya dikutip dari laman resmi Kemensos.
BST tahun 2021 akan menjangkau 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPN, dengan besaran Rp200 ribu perKPM per bulannya. Untuk mendukung program tersebut, Kemensos mengalokasikan anggaran sebesar Rp12 triliun
Juliari Batubara mengakui, program BST tahun 2021 tidak akan semasif tahun ini. Pemerintah akan lebih fokus pada program-program pemulihan perekonomian, dan vaksinasi Covid-19 secara bertahap serta membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
“Rencananya bansos tahun depan tidak semasif tahun ini. Karena fokus daripada pemerintah sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo adalah pemulihan kegiatan ekonomi dan bagaimana kita mengadakan vaksin,” terangnya.[]